Salin Artikel

Jika Sudah Pulih, Wapres Berencana Temui SBY untuk Takziah

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berencana menemui Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk bertakziah atas wafatnya Ani Yudhoyono. Namun, Kalla baru akan menemui SBY setelah pulih benar dari sakitnya.

Kalla merasa memiliki hubungan yang dekat dengan Ani Yudhoyono sehingga ia bertekad menemui SBY untuk bertakziah.

"Insya Allah kalau saya sudah pulih betul pasti (bertemu SBY). Bagaimanapun, Ibu Ani itu ibu negara waktu saya bersama-sama dengan Pak SBY dengan saya. Jadi, kami mempunyai hubungan yang sangat erat, dan saya tahu betul Ibu Ani itu ibu yang hebat," kata Kalla, di Rumah Dinas Wakil Presiden, Menteng, Jakarta, Selasa (4/6/2019).

Kalla mengatakan, di balik sosok pria yang hebat, selalu ada perempuan yang lebih hebat untuk menyokongnya. Kalla menilai, Ani Yudhoyono merupakan istri hebat di balik kesuksesan SBY.

Ia menambahkan, istrinya Mufidah Jusuf Kalla, juga memiliki hubungan yang akrab dengan Ani Yudhoyono semasa ia mendampingi SBY sebagai Wakil Presiden.

"Saya tahu betul Ibu Ani itu Ibu yang hebat, saya juga di mana-mana sering mengatakan di belakang laki-laki hebat ada perempuan yang lebih hebat lagi. Nah, itulah Ibu Ani," lanjut dia.

Kalla sebelumnya mengalami gangguan usus selama sepuluh hari terakhir dan dirawat di rumah sakit. Hal itu mengakibatkan ia belum sempat melayat almarhumah Ani Yudhoyono, istri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia jatuh sakit usai membahas kerusuhan 21-22 Mei bersama para tokoh masyarakat dan agama di kediamannya.

Namun, Kalla mengatakan, saat ini kondisi kesehatannya telah membaik. Karena itu, ia telah diizinkan dokter untuk kembali ke rumah.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/04/16102271/jika-sudah-pulih-wapres-berencana-temui-sby-untuk-takziah

Terkini Lainnya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke