Diwakili Ketua KPU Arief Budiman, Sekjen KPU RI Arif Rahman Hakim, dan beberapa staf lainnya, KPU memberikan santunan kepada keluarga petugas KPPS.
"Kami datang ke tempat almarhum Pak Umar Madi, beliau ketua KPPS di wilayah ketua TPS 68 di wilayah sini," kata Arief Budiman di lokasi, Jumat (3/5/2019).
Arief dan rombongan diterima oleh istri dan putri almarhum.
Kepada Arief, putri almarhum sempat menyampaikan kronologi meninggalnya Umar Madi.
Sebagai Ketua KPPS, Umar Madi mulai bekerja sejak tiga hari sebelum hari pemungutan suara. Ia membagikan surat pemberitahuan memilih atau formulir C6 kepada pemilih di wilayahnya.
Pada hari pemungutan suara, Umar Mahdi bekerja di TPS bersama anggota KPPS lainnya.
Setelah itu, ia masih melanjutkan pekerjaan dengan melakukan penghitungan suara dan memantau proses rekapitulasi suara.
Rabu (24/4/2019), kondisi kesehatan Umar menurun. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit.
"Kalau bapak sebenernya sebelum adanya ini sudah rutin untuk teriwayat sakit jantung, tapi pada saat pelaksanaan ini bapak dalam kondisi yang sangat prima," ujar putri almarhum, Erwiyati.
"Jadi setelah masuk RS Pelni dia nyatakan bahwa bapak syaraf otak kirinya sudah mati semua, bapak mengalami kelumpuhan dan juga stroke," sambungnya.
Kamis (26/4/2019) pukul 01.59 WIB, Umar mengembuskan napas terakhir.
Erwiyati, putri Umar, menyampaikan kronologi ini dengan linangan air mata.
Mewakili KPU, Arief kemudian menyampaikan duka citanya yang mendalam. Ia kemudian menyerahkan uang santunan sebesar Rp 36 juta kepada keluarga.
"KPU sangat memperhatikan, sangat peduli, dan tentu mengapresiasi atas kinerja yang sudah KPPS tunjukkan pada saat pelaksanaan Pemilu 2019," kata Arief.
https://nasional.kompas.com/read/2019/05/03/11201941/kpu-datangi-rumah-duka-ketua-kpps-yang-meninggal-keluarga-menangis