Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, nama-nama calon legislatif dari PDI-P yang lolos menjadi anggota DPR sudah mulai bisa diketahui.
Ia mengatakan, nama-nama seperti Johan Budi dan Puan Maharani lolos menjadi anggota DPR periode 2019-2024.
"Nama-nama sudah kami identifikasikan seperti Puan Maharani, Johan Budi dan berbagai tokoh-tokoh lain. Rata-rata inkumben punya peluang," kata Hasto saat ditemui wartawan di Tjikini Lima Restoran, Menteng, Jakarta, Rabu (30/4/2019).
Seperti yang diketahui, caleg PDIP Johan Budi diprediksi lolos ke DPR RI. Johan maju di daerah pemilihan Jawa Timur VII yang meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.
Sementara Puan Maharani maju dari dapil Jawa Tengah V yang terdiri dari Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.
Hasto juga mengatakan, ada nama baru yang diprediksi mengisi kursi parlemen yaitu artis penyanyi Krisdayanti.
"Tapi juga punya wajah-wajah baru dari PDI-P seperti KD," ujarnya.
Baca selengkapnya: Sekjen PDI-P Sebut Puan Maharani, Johan Budi hingga Krisdayanti Lolos ke Parlemen
CEO Boeing, Dennis Muilenburg menduga kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines dan Lion Air beberapa waktu lalu disebabkan karena pilot tak sepenuhnya mengikuti prosedur penerbangan yang sudah ditetapkan perusahaannya.
Pasalnya, perangkat lunak anti-stall yang disebut-sebut tak berfungsi dengan baik dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan pada dua pesawat tersebut telah memenuhi standar keamanan Boeing. Selain itu, perangkat lunak yang biasa disebut MCAS itu telah lolos proses sertifikasi.
“Ketika kami merancang sistem ini, kami paham bahwa pesawat ini diterbangkan ke tangan pilot (lain)," kata Muilenburg seperti dikutip dari CNN, Rabu (1/5/2019).
Menurut Muilenburg, dalam membuat sistem tersebut Boing tak menemukan adanya permasalahan dan kesalahan teknis.
Kendati begitu, Muilenburg mengaku akan lebih meningkatkan lagi sistem keamanan pada Boeing 737 Max.
“Adalah tanggung jawab kami untuk menghilangkan risiko ini. Kami memilikinya dan kami tahu bagaimana melakukannya," kata Muilenburg.
Baca selengkapnya: CEO Boeing Sebut Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air Karena Pilot Tak Ikuti Prosedur
Para perempuan Muslim Sri Lanka terpaksa melepas hijab, cadar atau abaya yang biasa mereka kenakan.
"Saya tidak lagi mengenakan abaya dan hijab beberapa hari belakangan ini karena berbagai komentar dan cara warga lain memandang saya," ujar seorang perempuan yang tak mau disebut identitasnya.
"Saya akan mengenakan hijab kembali jika situasi sudah tenang dan warga mulai tidak terlalu paranoid," tambah dia.
"Sebenarnya hijab tidak dilarang, tetapi banyak orang melihat saya dengan curiga saat melihat saya mengenakan hijab," lanjut dia.
Mareena Thaha Refai, seorang pendakwah dan ketua sebuah organisasi perempuan, mengatakan, untuk saat ini lebih baik mengikuti larangan yang diterapkan pemerintah daripada memicu ketegangan antar-agama.
"Ini bukan saatnya memperdebatkan masalah hak. Lebih dari 250 orang tewas dan 500 orang lainnya luka. Turunkan emosi. Mari bicarakan masalah ini dengan tenang," ujar Mareena.
Baca selengkapnya: Usai Bom Paskah, Wanita Muslim Sri Lanka Tanggalkan Hijab dan Cadar
Sehari-hari, Karim pergi ke sekolahnya di Depok menggunakan KRL commuter line. Tak ditemani orangtua, ia berangkat seorang diri.
Cerita tentang Karim beredar di media sosial belakangan ini. Dalam foto yang beredar, Karim saat itu duduk di bangku KRL dengan seragam sekolahnya dan beralaskan sandal karena ia tak punya sepatu.
Berangkat sendiri ke sekolah karena nenek sakit
Kompas.com bertemu dengan nenek Karim, Diana (61) yang saat itu sedang menjemput cucunya pulang dari Sekolah Master yang terletak di samping Terminal Depok.
Diana menceritakan bagaimana Karim akhirnya berani berangkat sekolah seorang diri dengan menempuh perjalanan jauh. Ia mengatakan, pada awal masuk sekolah, mulanya Karim diantar jemput olehnya.
“Cuma karena saya sakit pengapuran dan sempat dirawat di rumah sakit akhirnya Karim berangkatnya sendirian,” ucap Diana sambil tersenyum tipis.
Baca selengkapnya: Kisah Karim Pergi Sekolah, Bangun Pukul 03.00 dan Sendirian Naik KRL dari Kemayoran ke Depok
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Prabowo hadir sekitar pukul 12.07. Prabowo dijadwalkan memberikan sambutan di acara tersebut.
Kedatangan Prabowo langsung disambut riuh para buruh.
"Presiden Prabowo, presiden Prabowo," teriak para buruh ketika Prabowo datang.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, terdapat lebih dari 40.000 buruh yang menghadiri acara tersebut.
Said menuturkan, peringatan May Day 2019 berfokus pada tema "Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi yang Jujur dan Damai".
"Isu yang disuarakan utama adalah kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur dan damai," kata Said.
Baca selengkapnya: Hadiri Peringatan Hari Buruh di Senayan, Prabowo Diteriaki Presiden
https://nasional.kompas.com/read/2019/05/02/06502751/berita-populer-puan-johan-krisdayanti-lolos-ke-senayan-kisah-karim-bocah