Namun demikian, menurutnya, pertemuan tersebut memang membutuhkan waktu yang tepat di tengah situasi dan kondisi politik yang kini masih tegang pascapemilu.
"Menurut saya itu bagus sekali. Saya sudah singgung juga kepada teman-teman (elite politik) agar segera mengadakan pertemuan, tapi mungkin waktunya belum tepat," ujar Jimly di kantor ICMI, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).
Jimly menuturkan, ada waktunya bagi Jokowi dan Prabowo untuk bertemu. Ia meyakini kedua capres tersebut memiliki niat yang sama untuk meredakan situasi politik.
Ia menyarankan pertemuan yang diwakili Luhut bisa diikuti dengan perjumpaan antara Jokowi dan Prabowo sebelum pengumuman hasil rekapitulasi resmi Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei.
"Kalau setelah 22 Mei itu kelamaan. Lebih cepat lebih baik, tapi pertemuannya meredakan situasi," ucapnya.
Jimly berharap Jokowi dan Prabowo mampu bertemu tanpa membawa-bawa simbol politik. Ia meyakini pertemuan keduanya bisa merangkul masyarakat Indonesia untuk bersatu kembali.
Sebelumnya, saat jumpa pers di Restoran Plataran, Jakarta, Kamis (18/4/2019) sore, Jokowi mengaku ingin bertemu rivalnya itu.
Ia mengaku sudah mengutus seseorang untuk menyampaikan pesan kepada Prabowo.
Jokowi mengaku ingin tetap menjaga persahabatan antara dirinya dengan Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.
Jokowi mengaku pertemuan dirinya dengan Prabowo sangat penting bagi masyarakat. Pertemuan itu dinilai akan bisa mendinginkan emosi masyarakat.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/22/15385301/jimly-lebih-cepat-lebih-baik-jokowi-dan-prabowo-bertemu