Hingga Rabu (10/4/2019), pemungutan suara baru dilakukan di lima kota di empat negara. Kelimanya adalah, Sana'a di Yaman 8 April 2019, Panama City di Panama dan Quito di Ekuador 9 April 2019, serta Bangkok dan Songkhla di Thailand 10 April 2019.
"(Pemungutan suara) nggak ada masalah sejauh ini. Karena kalau di Ekuador kan jumlah pemilihnya kecil sekali. Di Sana'a yang banyak karena di Yaman banyak anak-anak sekolah yang mondok kayak di pesantren," kata Pramono di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Menurut Pramono, terjadi sedikit kendala saat pemungutan suara di Yaman.
Lantaran Yaman masih dalam situasi konflik, KBRI ditutup sejak Januari 2019. KBRI di Yaman kemudian digabung ke KBRI Oman.
Keadaan ini menyebabkan persiapan teknis pemungutan suara di Yaman menjadi lebih berat.
"Sementara di Yaman situasi konflik, transportasinya tidak bagus. Jadi logistik kita kemarin dibawa PPLN kita naik bus umum, jalan dan harus hati-hati," ujar Pramono.
Pramono bahkan menyebut, terdengar suara tembakan saat PPLN mengantar surat suara ke beberapa tempat.
"Itu malah setiap saat ada suara tembakan. Bayangin aja, nganterin surat suara ke beberpa tempat itu. Jadi kalau denger ceritanya temen-temen Yaman itu luar biasa," katanya.
Pramono menegaskan, pemungutan suara di luar negeri digelar 8-14 April 2019. Namun demikian, pemunguatan suara baru akan dilakulan 17 April 2019.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/11/10481481/cerita-ppln-antar-surat-suara-di-yaman-dibawa-naik-bus-diiringi-suara