"Saya tidak tahu itu (akun) siapa, yang kami laporkan akun-akun yang digunakan untuk menyebarkan video tersebut, ada tiga akun," ujar Arief di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2019).
Arief menambahkan, tiga akun tersebut teridentifikasi menyampaikan informasi yang tidak benar terkait KPU.
"Saya tidak ahli melacak yang menyebarkan pertama, kedua, dan seterusnya. Tapi kami melihat tiga akun ini menjadi bagian yang menyebarkan berita ini," ungkapnya kemudian.
Namun demikian, Arief enggan menjelaskan lebih detil akun media sosial siapa saja yang dilaporkan tersebut. Ia berharap pelaku yang menyebarkan hoaks tersebut bisa ditangkap.
Sementara itu, Direktur Penyidikan Direktorat Tindak Pidana Siber Polri, Brigjen Pol Rachmad Wibowo menambahkan, hingga saat ini Bareskrim belum bisa memberikan banyak keterangan dan nomor laporan yang diajukan KPU.
"Sudah kami terima. Saya belum bisa memberikan keterangan apapun karena belum melakukan pemeriksaan," ucap Rachmad.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa server KPU di Singapura sudah menyetting kemenangan salah satu pasangan capres cawapres.
Kabar tersebut beredar melalui Facebook, Twitter, hingga Instagram.
Akun Facebook bernama Rahmi Zainuddin Ilyas mengunggah informasi tersebut. Ia menggunggah video yang berjudul "Wow server KPU ternyata sudah Disetting 01 menang 57% tapi Jebol Atas Kebesaran Allah Meskipun Sudah Dipasang 3 Lapis".
Dalam unggahan tersebut disertakan caption, "Astaghfirullah, semua terbongkar atas kebesaran dan kekuasaan serta kehendak Allah semata".
Muncul juga informasi yang beredar demikian, "Breaking New! Pak Wahyu mantan staf Jokowi di Solo bongkar server KPU di Singapura udah setting kemenangan 01 57%!!!, Jebol salah satu dari 7 servernya. Sebarkan. Viralkan".
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/04/23535211/kpu-laporkan-3-akun-terkait-hoaks-setting-an-server-ke-bareskrim