Manipulasi hasil suara tak bisa dilakukan secara sepihak karena prosesnya sulit.
Pernyataan ini menanggapi kabar hoaks yang menyebut server KPU di Singapura sudah disetting untuk memenangkan salah satu pasangan capres cawapres.
"Kalau misalkan pihak penyelenggara sendirian yang memanipulasi, itu hampir nggak mungkin. Jadi kalau memang mau manipulasi, harus berjamaah manipulasinya, bersepakat untuk manipulasi, tapi apakah mungkin? Nggak mungkin," kata Hasyim di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2019).
Manipulasi hasil suara sulit dilakukan karena jumlah partai politik peserta pemilu banyak. Jika ada setengah dari jumlah peserta yang diuntungkan, setengah peserta lain pasti tak mau terima.
Demikian pula dengan dua pasangan capres-cawapres dan calon anggota DPD, DPR RI, maupun DPRD.
"Misalnya yang paling banyak Jawa Barat ada 50 calon, Sulawesi Tenggara ada 49 calon. Saya meyakini nggak mungkin orang kemudian bersepakat dalam arti bermufakat jahat untuk memanipulasi hasil penghitungan suara, itu nggak mungkin," ujar Hasyim.
Pada prinsipnya, kegiatan pemungutan suara dilakukan secara terbuka, tidak tersembunyi, dan melibatkan banyak orang.
Hasyim justru berharap, seluruh pihak, tak hanya penyelenggara pemilu, tetapi masyarakat, pemilih, dan saksi-saksi, untuk memantau proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
"Hal ini untuk menepis tuduhan-tuduhan ini yang seringkali dimunculkan bahwa ada manipulasi. Sehingga bisa kita cegah bersama-sama kalau ada orang yang berniat untuk melakukan manipulasi hasil penghitungan suara," ujar dia.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa server KPU di Singapura sudah menyetting kemenangan salah satu pasangan capres cawapres.
Kabar tersebut beredar melalui Facebook, Twitter, hingga Instagram.
Akun Facebook bernama Rahmi Zainuddin Ilyas mengunggah informasi tersebut. Ia menggunggah video yang berjudul "Wow server KPU ternyata sudah Disetting 01 menang 57% tapi Jebol Atas Kebesaran Allah Meskipun Sudah Dipasang 3 Lapis".
Dalam unggahan tersebut disertakan caption, "Astaghfirullah, semua terbongkar atas kebesaran dan kekuasaan serta kehendak Allah semata".
Muncul juga informasi yang beredar demikian, "Breaking News! Pak Wahyu mantan staf Jokowi di Solo bongkar server KPU di Singapura udah setting kemenangan 01 57%!!!, Jebol salah satu dari 7 servernya. Sebarkan. Viralkan."
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/04/23291101/kpu-sulit-manipulasi-suara-hasil-pemilu