PDI-P berada di peringkat pertama dengan dipilih oleh 25,3 persen responden dan Partai Gerindra dipilih 16,2 persen responden.
Direktur Riset Charta Politika Muslimin mengatakan, elektabilitas PDI-P dan Gerindra naik signifikan dibanding pada Pemilu Legislatif 2014.
Saat itu, PDI-P yang menjadi partai pemenang pemilu hanya dipilih oleh 18,9 persen. Adapun Gerindra yang berada di urutan ketiga saat itu dipilih oleh 11,8 persen responden.
Muslimin menilai elektabilitas kedua parpol naik signifikan saat ini karena keduanya sama-sama menjadi pengusung calon presiden di Pilpres 2019.
"PDI-P mendapat keuntungan karena mengusung Jokowi-Ma'ruf dan Gerindra juga mendapat keuntungan karena mengusung Prabowo-Sandi," kata Muslimin saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Kamis (4/3/2019).
Muslimin mengatakan, elektabilitas PDI-P dan Gerindra relatif stabil dalam tiga kali survei terakhir.
Jika tak ada tsunami politik dalam dua minggu ke depan, maka PDI-P diprediksi akan keluar sebagai pemenang pemilu dan Gerindra menjadi runner up.
Kedua parpol akan diikuti Partai Golkar (11,3 persen) dan PKB (8,5 persen).
Di papan tengah persaingan ketat terjadi antara Partai Demokrat (5,2 persen), Partai Nasdem (5,2 persen) serta PKS (5 persen).
Suara ketiga partai masih berada di atas ambang batas lolos ke parlemen sebesar 4 persen.
Di papan bawah, ada PAN (3,3 persen), PPP (2,4 persen), PSI (2,2 persen), serta Perindo (2 persen).
"Meski suaranya di bawah empat persen, namun parpol parpol ini masih berpeluang lolos ke parlemen dengan mempertimbangkan margin of error 2,19 persen serta pemilih yang belum menentukan pilihan 11,7 persen," ujar Muslimin.
Terakhir, ada lima parpol yang dinilai sulit untuk lolos ke parlemen. Kelima partai tersebut yakni Partai Hanura (1,0 persen), PBB (0,5 persen), PKPI (0,2 persen), Partai Garuda (0,2 persen), dan Partai Berkarya (0,1 persen).
"Elektabilitas kelima parpol tidak mencapai 4 persen meski sudah ditambah margin of error 2,19 persen. Secara teknis sulit bagi kelima parpol untuk lolos ambang batas," kata Muslimin.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden yang terbesar di 34 provinsi.
Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error plus minus 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/04/14332361/survei-charta-politika-pdi-p-253-persen-gerindra-162-persen