Namun, dia mengingatkan proses islah harus dilakukan sungguh-sungguh tanpa intervensi dari pihak luar.
"Kalau bisa dibuat satu format dan format itu disetujui semua pihak baik PPP Jakarta dan PPP Pak Suharso, itu sangat bagus sekali. Ini butuh waktu menurut saya dan satu lagi saya ingatkan, penguasa dalam hal ini harus netral tidak boleh memihak," ujar Humphrey ketika dihubungi, Jumat (22/3/2019).
Menurut dia, masalah ini harus diselesaikan oleh internal PPP tanpa campur tangan pihak lain, termasuk penguasa.
Ia juga mengingatkan bahwa masalah dualisme kepengurusan PPP sudah terjadi begitu lama.
Oleh karena itu, penyelesaian permasalahan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh keseriusan dari dua kubu.
Keseriusan ditunjukkan dengan mengakomodasi kepentingan dua belah pihak.
Humphrey tidak mau jika proses islah diwarnai pemaksaan dari salah satu kubu.
"Jadi benar-benar diserahkan ke PPP dan PPP nanti membuat suatu proses yang katakanlah bisa menunjukan adanya asas yang fair dan juga demokratis sehingga penyatuannya enggak semu. Jangan kata-katanya bersatu tapi isinya tidak bersatu," kata dia.
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa berharap Kubu PPP versi muktamar Jakarta yang saat ini dipimpin oleh Humphrey Djemat untuk bersatu.
Ia menilai secara kelembagaan tidak ada dua PPP.
"Saya bilang kalau secara legal formal saya itu sudah selesai, tidak ada dua PPP itu enggak ada. Bahwa secara kultural ada yang merasa belum bergabung, saya bilang dalam keadaan begini, ayo kita gabung," kata Suharso di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas), Hotel Seruni, Bogor, Rabu (20/3/2019).
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/22/19052611/diajak-satukan-ppp-humphrey-ingatkan-agar-tak-ada-intervensi-pihak-lain