Terowongan tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional. Pembuatannya secara khusus ditujukan sebagai pengendali banjir Sungai Citarum, tepatnya di Bandung bagian selatan.
Tiba di lokasi proyek sekitar pukul 08.45 WIB, Jokowi tampak mengenakan baju kemeja putih lengan panjang tergulung, celana hitam dan sneakers hitam NAH Project.
Presiden langsung menuju ke papan informasi proyek. Ia mendapatkan penjelasan mengenai seluk beluk proyek tersebut.
Turut mendampingi Presiden, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Bupati Bandung Dadang M. Nasser.
Mangkrak 15 tahun
Kepada wartawan di sela blusukan, Jokowi mengatakan bahwa proyek itu sebenarnya proyek lama.
Akan tetapi, lantaran pemerintah kabupaten dan provinsi tak sanggup menjalankannya, pemerintah pusat atas perintahnya, mengambil alihnya.
"Sejak 15 tahun, proyek ini sudah dikoja-kaji dan sekarang ini sedang proses, kita kerjakan," ujar Jokowi.
Proyek tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2019.
Terowongan itu sendiri memiliki panjang 230 x 2 meter dengan diameter terowongan 8 x 2 meter. Terowongan air dirancang dapat menampung debit air sebesar 700 meter kubik per detik.
Setelah beroperasi, terowongan air ini dirancang mengurangi area genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan daerah Bandung Selatan lainnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/10/10143281/jokowi-tinjau-proyek-pengendali-banjir-sungai-citarum-yang-pernah-mangkrak