Jokowi mengatakan, isu dan fitnah itu berkembang luar biasa di masyarakat.
Isu itu meliputi kriminalisasi ulama, larangan azan, perkawinan sejenis, dan penghapusan pendidikan agama.
"Kalau ada orang tidak salah, kemudian dimasukkan sel, ngomong ke saya, saya urus. Tapi jika salah, ya harus dihukum karena negara kita negara hukum," kata Jokowi di hadapan pendukungnya pada acara Deklarasi Alumni Sriwijaya Bersatu di Palembang Sport Convention Center, Palembang, Sabtu (9/3/2019), seperti dikutip Antara.
Jokowi kembali membantah isu yang mengatakan bahwa dirinya akan melarang azan.
Menurut dia, isu itu sangat tidak masuk akal karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam.
"Mana mungkin, dan mana mungkin ada Presiden yang berani (larang azan)," ujarnya.
Apalagi dengan isu yang menyebutkan bahwa dirinya akan melegalkan adanya perkawinan sejenis jika nantinya terpilih.
Menurut Jokowi, isu ini sungguh fitnah yang luar biasa karena Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi norma-norma agama dan kesantuan serta tata krama.
Bagi Jokowi, upaya menangkal hoaks dan fitnah ini harus dilakukan oleh para pendukung.
Ia menyinggung turunnya elektabilitas dirinya dan Ma'ruf Amin hingga 8 persen di Jawa Barat.
"Saya titip khusus ke ibu-ibu agar menjawab isu-isu ini dengan fakta-fakta yang ada," katanya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/09/16475681/jokowi-merasa-diserang-4-fitnah-jelang-pemilu