Salin Artikel

Desa Bibis dan Cerita Perencanaan Serangan Umum 1 Maret 1949

Serangan Belanda serentak mengarahkan ribuan pasukan tempur darat dan udara untuk melumpuhkan Indonesia.

Merespons situasi ini, militer Indonesia mulai merancang strategi dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

Kolonel Bambang Sugeng selaku Panglima Divisi III (atasan Soeharto) memberikan arahan kepada Letkol Soeharto untuk bertindak.

Dilansir dari Harian Kompas, 4 Maret 1977, selaku Koman Waherkruise III, Soeharto memulainya dengan menemui Sultan Hamengku Buwono IX. Rencana melakukan perlawanan akhirnya mendapatkan persetujuan.

Sebelum memulai gerakannya, dipilihlah tempat untuk merumuskan strategi bertempur yang tepat dan jauh dari jangkauan musuh.

Akhirnya, Desa Bibis dipilih sebagai tempat untuk merancang serangan.

Bibis terletak di Kelurahan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Lokasinya diyakini akan jauh dari pantauan mata-mata Belanda.

Soeharto dan anggotanya meminjam rumah milik Hardowijadi sebagai markas gerilya.

Di tempat inilah, Soeharto memberi komando penyerbuan, komunikasi radio dengan Jenderal Soedirman hingga Kepala Pemerintahan Darurat RI di Bukittinggi, Syafrudin Prawiranegara.

Dari serangan yang dirancang di Desa Bibis, menunjukkan bahwa Indonesia bisa melakukan perlawanan.

Harian Kompas 28 Februari 1987 menuliskan, sebelum peristiwa ini, dunia internasional menganggap TNI verstrooide benden (gerombolan bercerai-berai) dan kedatangan Belanda akan membawa ketenteraman.

Yang terjadi justru sebaliknya.

Pada 1 Maret 1949, dengan menggunakan penanda janur kuning yang dikalungkan di leher, seluruh kekuatan militer melakukan perlawanan di seluruh penjuru Yogyakarta.

Tepat pukul 06.00, terdengar sirine yang dijadikan kode untuk memulai serangan.

Setiap sudut kota dipenuhi dengan gerilyawan yang sebelumnya telah mendapatkan arahan dari Desa Bibis. Mereka mencoba menguasai pos-pos penting.

Selama enam jam, Yogyakarta dikuasai.

Dapur umum menyambut kemenangan sesaat itu dengan dengan membagikan nasi secara cuma-cuma ke berbagai sudut desa di Yogyakarta.

Pabrik Watson, tempat menyimpan senjata juga dijarah.

Walau hanya 6 jam, serangan ini membawa pengaruh untuk memberikan bantuan moril bagi Lambertus Nico Palar sebagai wakil RI dalam debat di Dewan Keamanan PBB.

Selain itu, juga menambah kepercayaan rakyat untuk melawan musuh yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Rumah di Bibis jadi monumen

Rumah di Desa Bibis yang dijadikan tempat menyusun perencanaan serangan dijadikan sebagai monumen.

Dilansir dari laman Kemendikbud, rumah berukuran 10x25 meter itu terdiri dari pendopo, pringgitan, rumah belakang, gandhok, dan dapur. Semua bagian dipertahankan keasliannya.  

Selain itu, benda-benda yang dulunya digunakan seperti meja, kursi, peralatan makan, minum, mesin tik juga tersimpan dalam monumen tersebut.

Di sekeliling bangunan, terbentang halaman cukup luas yang mengitari kawasan dengan pepohonan seperti pohon asam jawa, sawo, dan pohon kelapa.

Namun, sampai saat ini, kondisinya kurang terawat dan terbengkalai. Bangunan pameran disebut banyak yang mengalami kerusakan.  

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/01/15493431/desa-bibis-dan-cerita-perencanaan-serangan-umum-1-maret-1949

Terkini Lainnya

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke