Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengatakan, papan informasi tersebut untuk mengedukasi masyarakat agar mengetahui area mana saja yang rawan tanah longsor, patahan, dan sebagainya.
"Patahan Lembang itu kan cukup besar, ada sekitar 30 kilometer panjangnya. Masa periode ulangnya sekitar 170-670 tahun, sekarang yang terakhir sudah 500 tahun yang lalu. Sekarang yang kami lakukan adalah bagaimana memberikan informasi ini langsung ke masyarakat," ujar Wisnu di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (27/2/2019).
Patahan Lembang memanjang horizontal dari Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong, Lembang, Batu Loceng, sampai Padalarang.
Menurut rencana, lanjut Wisnu, pemasangan papan informasi akan dilakukan pertengahan 2019 sekaligus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Sekaligus mengedukasi mereka. Karena ketidakpahaman itulah yang menyebabkan masyarakat kita terkesan tidak peduli. Mungkin kita yang kurang menginformasikan," katanya.
Wisnu mengatakan, hal ini sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami sudah lapor ke Pak Presiden juga, tempat-tempat yang berbahaya harus diberi tanda. Nanti ada plang yang berupa papan informasi, bunyinya: kalau Anda di daerah gempa bumi, apa yang harus Anda lakukan," ujar Wisnu.
Selain papan informasi, BNPB juga akan menyosialisasikan aplikasi Inarisk kepada masyarakat.
Melalui aplikasi ini, masyarakat mudah mencari informasi mengenai area rawan bencana yang ada di sekitarnya.
"Nanti kami terjemahkan ke masyarakat agar mereka paham. Kalau terjadi gempa misalnya, aplikasi itu akan memberi tahu titik pusat gempanya. Setelah mereka paham, ya mau tidak mau harus pindah," katanya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/01/08571091/bnpb-akan-pasang-papan-informasi-area-rawan-bencana-di-sepanjang-sesar