Salin Artikel

Ma'ruf Amin, Persiapan Jelang Debat Ketiga dan "Warning" untuk Sandiaga

Debat ketiga akan mengangkat tema seputar pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial, dan budaya.

Banyak menantikan performa Ma'ruf tanpa didampingi capres Joko Widodo pada debat ketiga ini.

Setelah debat pertama, 17 Januari 2019, penampilan Ma'ruf dinilai banyak pihak belum maksimal. Ma'ruf cenderung pasif karena waktu yang diberikan kepada cawapres juga tidak banyak.

Menurut pantauan Kompas.com, pada debat pertama Ma’ruf hanya berbicara sebanyak lima kali dengan total durasi selama 4 menit 16 detik.

Sementara itu, Jokowi berbicara sebanyak 21 kali, termasuk saat memaparkan visi misi dan memberikan pernyataan penutup. Total durasi saat Jokowi berbicara ialah 23 menit 46 detik.

Bahkan, di awal-awal debat Ma’ruf hanya menyatakan dirinya mendukung apa yang diungkapkan Jokowi ketika moderator menanyakan apakah ia ingin menambahkan sesuatu atau tidak karena waktu masih tersisa.

Debat ketiga menjadi kesempatan masing-masing cawapres untuk mengeksplorasi gagasannya.

Ma'ruf Amin akan akan langsung "head to head" dengan Sandiaga.

Sejumlah persiapan telah dilakukan keduanya. Sandiaga bahkan sudah bertemu sejumlah tokoh untuk meminta masukan.

Bagaimana dengan persiapan Ma'ruf Amin?

Ma'ruf juga siap menghadapi segala serangan dan pertanyaan dari Sandiaga.

"Berdebat normal-normal saja, alami saja. Pak Kiai sudah siap kalau ada serangan pun. Jadi enggak perlu segan," ujar Usman.

Saat ini, Ma'ruf bersiap dengan mempelajari materi debat ketiga. Usman Kansong mengatakan, Ma'ruf mendapatkan masukan dari asosiasi profesi.

"Pak Kiai sudah brainstorming untuk materi ya, dilakukan oleh satu asosiasi profesi karena temanya kan terkait dengan SDM," ujar Usman, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Sandiaga Uno juga meminta masukan dari beberapa tokoh di bidang yang menjadi tema debat ketiga, seperti Prof Dr Sri Edi Swasono dan Prof Dr Meutia Farida Hatta.

"Warning" untuk Sandiaga

Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengingatkan, Sandiaga untuk tak menganggap remeh Ma'ruf Amin.

Hendri menilai, meski banyak catatan dari penampilan Ma'ruf pada debat pertama, menurut dia, mantan anggota parlemen itu belum sepenuhnya menunjukan kapabilitasnya sebagai cawapres karena tidak banyak berbicara.

"Tetapi, itu sudah mampu menunjukkan kapasitas keilmuaan dia dan kapasitas sebagai politisi. Ngomongnya runtut dan to the point," ujarnya.

Selain itu, Hendri juga mengingatkan bahwa sejatinya Ma'ruf Amin adalah politisi.

Ma'ruf pernah menjadi politisi di DPR dan kader Partai Persatuan Pembangunan. Hendri mengatakan, hal ini yang harus diingat masyarakat.

"Bahwa Kiai Ma'ruf ini adalah seorang politisi tadinya. Pernah jadi anggota DPR, pernah menjadi kader PPP. Jadi bukan hanya ulama," kata Hendri. 

Pesan Ma'ruf untuk Sandiaga

Sementara itu, beberapa waktu lalu Ma'ruf juga menyampaikan pesan untuk Sandiaga. Ia meminta agar Sandiaga tidak sungkan terhadapnya saat debat ketiga.

Pernyataan ini disampaikan Ma'ruf setelah Sandiaga mengatakan bahwa dirinya tidak mau menyerang Ma'ruf dalam debat. Dia ingin menghormati Ma'ruf sebagai orang yang lebih tua dan sebagai ulama.

"Yang penting, laksanakan dengan santun, sopan. Bukan hanya Pak Sandi ke saya. Saya juga yang tua ke yang muda, harus saling menghormati," ujar Ma'ruf.

Menurut dia, dalam sebuah forum debat, saling serang adalah hal yang wajar dilakukan.

Dengan catatan, serangan yang dilancarkan berkaitan dengan ide, gagasan, dan program masing-masing kontestan.

"Kan tanya jawab. Debat kan tidak berarti berantem. Tanya jawabnya gimana. Saya ditanya, jawabnya gimana. Itu kan tanya jawab," ujar Ma'ruf.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/28/08382341/maruf-amin-persiapan-jelang-debat-ketiga-dan-warning-untuk-sandiaga

Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke