Salin Artikel

Mesin Notula, Mentranskrip Semua Dialog dalam Debat Pilpres 2019

Meskipun ditayangkan dalam format audio dan video, ada satu lembaga yang menyusunnya ke dalam format teks. Mereka, yang tergabung dalam sebuah tim PT Bahasa Kita, mentranskrip semua dialog selama debat berlangsung menjadi format teks.

Tim PT Bahasa Kita menggunakan alat transkripsi otomatis yang disebut sebagai Notula Engine. Mesin ini mampu memindai ucapan menjadi karakter-karakter sehingga dapat terbaca.

Penemu sekaligus pengembang Notula Engine, Oskar Riandi menjelaskan lebih lanjut tentang kemampuan mesin pemindai suara menjadi teks itu.

"Engine kami dilengkapi dengan voice IDm sehingga kapan, siapa, bicara apa, bisa diketahui dengan valid," kata Oskar saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/2/2019).

Hasil transkripsi dari Notula semakin mudah dipahami karena terdapat analisis sederhana dalam bentuk infografik yang menampilkan fakta-fakta dari teks dialog yang telah ditranskrip.

"Meskipun sebetulnya kami ada fitur lain seperti topic detection/modeling, clustering serta summarization. Tidak kami gunakan karena dapat menimbulkan interpretasi beragam," ujar Oskar.

Ia mengaku bersama timnya berinisiatif untuk mengikutsertakan mesin miliknya dalam proses gelaran debat pilpres ini.

"Ide sekilas saja. Dari engineer baru, ketika kami kick off meeting kegiatan 2019 awal Januari lalu. Akan menarik kalau bisa digunakan di debat capres secara langsung, jadi the first and ever dalam pesta demokrasi di Indonesia. Great idea," ujarnya.

Terdapat beberapa tujuan yang ingin mereka capai dengan mentranskrip dialog debat menjadi format teks. Di antaranya agar mudah dimengerti oleh teman-teman Tuli dan orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia.

"Mungkin bisa menjadi alternatif bagi yang tidak melihat langsung debat. Kemudian, mungkin bisa memudahkan orang asing yang belajar bahasa Indonesia, memudahkan difabel (khususnya tunarungu) untuk memahami visi misi capresnya," ucap Oskar.

Ini dilakukan secara mandiri tidak terikat kerja sama dengan KPU sebagai penyelenggara debat. Menurut Oskar, hal ini dikarenakan waktu pengajuan yang sudah terlalu mepet dengan pelaksanaan debat ketika itu.

"Ini independen, ingin sedikit berkontribusi. Pernah menghubungi KPU, tetapi karena waktunya mendadak, oleh KPU diarahkan ke stasiun TV yang punya hak siar," tutur Oskar.

Oskar mengaku, antusias yang masuk sangat tinggi akan hasil transkrip dan analisa sederhana yang ia dan tim buat.

Untuk itu, ia mengaku akan terus berupaya untuk melibatkan diri dalam pelaksanaan debat-debat selanjutnya hingga sesi terakhir.

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/18/15314681/mesin-notula-mentranskrip-semua-dialog-dalam-debat-pilpres-2019

Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke