Menurut dia, Prabowo tampil apa adanya, tanpa make up, dan bukan hanya sebagai boneka.
Prabowo, klaim Dahnil, tampil dengan sederet harapan, bukan dengan memori masa lalu tentang ingkar janji, seperti yang ditawarkan oleh capres Joko Widodo.
"Pak jokowi tampil dengan memori masa lalu tentang ingkar janji debat lalu, banyak sekali ingkar-ingkar janji, daftar-daftar kebohongan yang tidak bisa dipenuhi pada debat kali ini," kata Dahnil dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1/2019).
Dahnil mengatakan, Jokowi ingkar soal janji tidak akan mengimpor apapun. Jokowi juga pernah berjanji pertumbuhan ekonomi akan mencapai 7 persen.
Jokowi bahkan janji tak mengangkat jaksa agung dari partai politik. Namun, kenyataannya, janji-janji tersebut tak pernah terealisasi.
Gelaran debat pilpres 2019, kata Dahnil, akan memudahkan publik untuk melihat dan mencocokan janji-janji Jokowi 4 tahun lalu yang tak terealisasi, dan kini justru akan diulangi lagi.
"Saya pikir publik masyarakat tidak akan mudah tertipu kedua kali, baik dengan deretan-deretan janji yang berulang lagi, disampaikan, namun tak pernah ditepati," tutur dia.
Menurut Dahnil, Jokowi tampil dengan konsisten soal inkonsistensinya. Ada ketidaksesuaian antara perkataan dan perilakunya.
Inkonsistensi itu, misalnya, saat Jokowi 'menyerang' Prabowo soal caleg mantan narapidana korupsi dari Partai Gerindra.
Padahal, Jokowi pernah menyebut bahwa tak ada masalah dengan caleg mantan napi korupsi.
Hal itu seharusnya menjadi catatan bagi publik untuk memberikan penilaian ke Jokowi.
"Justru Pak Prabowo datang dengan beban yang sangat ringan, kemudian beliau menawarkan harapan dan mengingatkan kembali, 'eh ada loh dulu berjanji kemudian terus tidak pernah ditepati dan sekarang mau diproduksi kembali'," tandasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/19/14005011/dahnil-prabowo-tampil-dengan-harapan-jokowi-bawa-memori-ingkar-janji