Salin Artikel

Nelayan dan Difabel Ini Disebut Sandiaga dalam Debat Pilpres 2019

Dua nama tersebut diambil sebagai contoh oleh Sandiaga ketika menjawab pertanyaan dalam debat pertama yang diselenggarakan di Gedung Bidakari, Jakarta ini.

Siapa saja dua nama tersebut? Berikut ulasan Kompas.com berdasarkan debat pertama Pilpres 2019.

1. Nelayan bernama Najib

Sandiaga mengatakan, dalam kunjungan yang pernah ia lakukan, dirinya bertemu dengan seorang nelayan di Pantai Pasir Putih Cilamaya, Karawang, Jawa Barat bernama Najib.

Nama tersebut disebut oleh Sandiaga ketika tema yang ditanyakan dalam debat mengenai hak asasi manusia (HAM). Fokusnya, tentang diskriminasi dan persekusi dari sisi HAM.

Menurut Sandi, Najib merupakan salah satu contoh masih adanya kriminalisasi dan persekusi yang luput dari perhatian pemerintah.

Hingga saat ini belum diketahui mengenai kasus persekusi dan kriminalisasi yang dilakukan terhadap Najib.

2. Zulfan Dewantara

Saat pertanyaan berfokus pada kaum disabilitas, Sandiaga kembali mengambil contoh dengan menyebutkan nama Zulfan Dewantara.

Dalam debatnya tersebut, Sandi menyampaikan bahwa Zulfan menjadi seorang inspirator, karena berhasil menjadi mentor bisnis secara online.

"Zulfan Dewantara, teman difabel yang kami temui adalah inspirasi. Beliau telah menciptakan lapangan kerja. Kesetaraan bukan hanya akses kepada infrastruktur, kesehatan, tapi untuk maju membuka lapangan pekerjaan," kata Sandiaga.

Menurut Sandi, para difabel bukan untuk dikasihani, melainkan berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

"Mereka tidak butuh belas kasihan. Mereka butuh kesetaraan. Peluang hidup yang lebih baik," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/18/14450931/nelayan-dan-difabel-ini-disebut-sandiaga-dalam-debat-pilpres-2019

Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke