Namun, dengan catatan, 'panas' debat tetap terkontrol dan tidak menimbulkan keributan.
"Kita inginnya debat ya panas, tapi ya panasnya harus terkontrol, jangan meledak," kata Ira usai rapat akhir persiapan debat perdana pilpres di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2019).
Untuk menjaga supaya situasi debat tetap kondusif, Ira dan pasangan moderatornya, Imam Priyono, punya aturan yang dari awal akan disampaikan ke kandidat maupun pendukung yang hadir.
Keduanya akan menyampaikan secara tegas, jika ada pihak yang berisik atau sangat ribut, akan diberi peringatan pertama, kedua, dan ketiga.
Jika sampai pada peringatan terakhir pihak yang ditegur tetap tak bisa menjaga suasana yang kondusif, maka pihak tersebut akan diminta keluar dari ruangan debat.
"Ruang geraknya tidak terlalu besar, tapi kita memanfaatkan ruang gerak itu sedemikian rupa sehingga show-nya tetap dapat, paslon tetap bisa menjelaskan dengan clear, dan publik yang katanya masih banyak yang galau bisa melihat debat ini jadi salah satu referensi untuk menentukan pilihan," tutur Ira.
Baik Ira maupun Imam berharap, debat Pilpres 2019 dapat mendorong kesadaran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.
Debat perdana Pilpres 2019 akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kamis, 17 Januari 2019. Tema yang diangkat adalah hukum, HAM, terorisme dan korupsi.
Peserta debat pertama adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Debat perdana ini akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.
Setelah debat pertama, debat kedua rencananya akan diselenggarakan 17 Februari, debat ketiga 17 Maret, dan keempat 30 Maret.
Sementara debat terakhir belum ditentukan tanggalnya lantaran KPU dan tim kampanye masih akan mengecek jadwal masing-masing pasangan calon.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/10/17181521/moderator-ingin-debat-pilpres-berlangsung-panas