Dengan begitu publik dapat mengetahui sejauh mana komitmen masing-masing pasangan calon, baik Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dalam memenuhi hak asasi warga negaranya.
Ketua Divisi Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengatakan, isu perlindungan hak sangat penting untuk menjadi sorotan. Sebab, Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan kepada pemerintah agar menjamin pemenuhan hak manusia (HAM) setiap warga negara tanpa terkecuali.
Lantas, apa komitmen atau janji yang dilontarkan Prabowo dan Sandiaga selama masa kampanye mengenai isu perlindungan atas hak kelompok minoritas?
Saat menghadiri acara makan malam dan ramah tamah bersama para pengusaha Tionghoa di Super Ballroom Suncity, Gedung Lindeteves, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Jumat (7/12/2018) malam, Prabowo berjanji akan menjadi pemimpin bagi untuk seluruh warga negara tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan kelompok etnis.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, dirinya tidak akan membiarkan warga negara dari kelompok etnis manapun mengalami ketidakadilan.
Bahkan ia berjanji akan membela setiap kelompok masyarakat yang diperlakukan tidak adil.
"Kalau ada satu warga dari satu kelompok atau satu suku atau satu kelompok etnis, agama dan ras yang dizalimi, yang tidak menerima keadilan, itu tugas pemimpin untuk membelanya," kata Prabowo.
"Ini adalah keyakinan saya. Ini adalah pemahaman saya," ucapnya yang disambut tepuk tangan seluruh hadirin.
Prabowo menekankan para pendiri bangsa yang telah memilih semboyan Bhinneka Tunggal Ika agar seluruh rakyat Indonesia tetap bersatu.
Ia memahami keinginan masyarakat yang ingin hidup rukun dalam suasana adil dan beradab.
Prabowo pun menegaskan bahwa masyarakat Tionghoa memiliki hak yang sama dengan kelompok dari suku atau etnis lainnya.
"Saya memandang warga negara Indonesia keturunan Tionghoa sama seperti suku-suku dan kelompok-kelompok etnis lainnya," ujar Prabowo.
"Dan karena itu kalau saya dipilih, kalau saya menerima tugas saya akan membela setiap warga negara saya dengan sekuat tenaga," kata dia.
Melindungi semua golongan
Sementara itu, Sandiaga Uno memastikan bahwa dirinya dan Prabowo akan berdiri dan melindungi semua golongan masyarakat Indonesia.
Hal itu ia ungkapkan saat bertemu pimpinan Sinode Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM) di Tondano Sulawesi Utara, Senin (5/11/2018).
“Saya pastikan Prabowo-Sandi (berdiri) untuk semua golongan, kami akan melindungi semua warga negara Indonesia dan mensejahterakannya. Fokus kami adalah ekonomi," ujar Sandiaga.
Sandiaga pun mengungkapkan, dirinya dan Prabowo berasal dari lingkungan yang beragam sehingga sangat menjunjung kebinekaan.
Ia mengatakan, pernah mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di lembaga pendidikan Kristen dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di sekolah Katolik.
Sedangkan, kata Sandiaga, Prabowo memiliki saudara kandung yang beragama Katolik dan Kristen.
"Saya dan Pak Prabowo tumbuh dari lingkungan beragam. SD di sekolah Kristen dan SMA di sekolah Katolik dan Pak Prabowo saudara kandungnya ada yang katolik, kristen. Hanya Pak Prabowo yang Islam. Ini bukti keberagaman kami atau kebinekaan," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Sandiaga, keberagaman di Indonesia adalah aset untuk bisa membangun lebih baik lagi.
Ia pun sepakat jika kontestasi Pilpres 2019 jangan sampai memecah belah masyarakat.
"Indonesia lahir dan tumbuh dari tenun kebangsaan. Kesenjangan yang besar antara si kaya dan miskin akan kami jembatani dengan penciptaan lapangan kerja serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau,” tuturnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/10/13113251/janji-prabowo-sandiaga-terkait-isu-perlindungan-hak-kelompok-minoritas