Salin Artikel

BNPB Usul "Master Plan" Pengurangan Risiko Bencana Tsunami Dilanjutkan

Usulan tersebut muncul setelah peristiwa gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, beberapa bulan lalu, serta tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018) malam.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, berkaca dari kejadian tersebut, sistem mitigasi maupun peringatan dini tsunami di Indonesia masih minim.

Master plan tersebut diharapkan dapat menguatkan sistem peringatan dini sehingga meminimalisasi korban.

"Ini adalah usulan untuk mengantisipasi khususnya hanya tsunami. Kami mengusulkan melanjutkan master plan pengurangan risiko bencana tsunami," ujar Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Menurut Sutopo, master plan tersebut sudah pernah diterapkan pada tahun 2013-2014. Namun, tidak ada kelanjutannya setelah itu.

Ada empat program dalam master plan tersebut yang bertujuan untuk menguatkan sistem peringatan dini bencana di Indonesia.

Program pertama adalah penguatan rantai peringatan dini tsunami. Hal itu dapat dilakukan dengan membeli buoy, menambah alat pendeteksi gempa, dan membangun sirene.

Program kedua adalah pembangunan dan peningkatan tempat evakuasi sementara, melalui tempat berlindung atau shelter dan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi.

"Perlu banyak dibangun shelter, jalur evakuasi, rambu dan sosialisasi. Dari Anyer sampai dengan Kecamatan Sumur itu hanya ada dua shelter," ujar Sutopo.

"Shelter itu berfungsi untuk masyarakat langsung evakuasi karena prinsip evakuasi tsunami bukan lari sejauh-jauhnya tapi lari setinggi-tingginya," lanjut dia.

Selanjutnya, pendidikan, latihan, dan peralatan tanggap bencana juga perlu diberikan kepada masyarakat.

Program terakhir adalah pembangunan kemandirian industri kebencanaan. Menurut Sutopo, industri lokal soal peralatan pencegahan bencana perlu dikembangkan.

"Indonesia merupakan laboratorium bencana, sudah sewajarnya alat-alat yang dikembangkan adalah produk anak bangsa. Nah ini perlu dikembangkan," kata Sutopo.

Terkait anggaran, ia mengatakan, jumlahnya perlu dihitung terlebih dahulu, jika memang program tersebut akan diterapkan.

Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami tersebut dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Data sementara BNPB hingga Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 430 orang meninggal dunia karena kejadian ini. Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan.

Selain korban meninggal, tercatat 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang. BNPB juga mencatat, ada 21.991 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Jumlah ini masih  mungkin bertambah karena proses evakuasi yang masih dilakukan.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/26/19363981/bnpb-usul-master-plan-pengurangan-risiko-bencana-tsunami-dilanjutkan

Terkini Lainnya

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke