Alasannya, pertama, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, ingin membangun Indonesia dengan Islam Wasathiyah.
"Bagi saya membangun Indonesia adalah tentang ber-fastabiqul khairat, berlomba dalam kebajikan dengan prinsip falsafah jalan tengah wasathiyyah atau moderasi," ujar TGB melalui keterangan pers resmi, Jumat (21/12/2018).
Menurut dia, Golkar merupakan partai politik yang tepat untuk meneruskan cita-cita tersebut.
Kedua, ia melihat Partai Golkar telah berusaha bertransformasi dengan merawat nilai baik sekaligus meninggalkan hal-hal negatif.
"Saya menangkap semangat ishlah itu dan saya ingin menjadi bagian dari institusi yang transformatif itu," ujar TGB.
"Semangat transformasi ini pada hemat saya sangat diperlukan bangsa kita dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat di seluruh bidang," lanjut dia.
Ketiga, ia memilih Golkar karena secara pribadi mendukung Presiden Joko Widodo menjabat untuk periode kedua.
"Dukungan ini saya harapkan bergulir secara kelembagaan melalui Partai Golkar yang, dalam pandangan saya, dengan konsep kekaryaannya sesungguhnya sangat sebangun dengan semangat Pak Jokowi dalam membangun Indonesia," ujar dia.
TGB, yang sebelumnya kader Partai Demokrat, resmi menjadi kader Golkar. Di Golkar, ia menjabat Korbid Keumatan DPP Partai Golkar danWakil Ketua Bappilu DPP Partai Golkar.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/21/21394141/tgb-ungkap-alasannya-pilih-bergabung-dengan-golkar