Pandangan itu ia sampaikan saat bertemu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, di kediaman pribadinya, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).
Menurut SBY, selama masa awal kampanye tidak terlalu banyak ruang bagi masyarakat untuk mengetahui visi misi, program dan kebijakan para capres.
"Saya sampaikan ke Pak Prabowo tadi dan beliau juga setuju, terus terang kalau saya amati tiga bulan yang baru saja kita lewati dalam konteks pilpres tidak terlalu banyak ruang bagi rakyat untuk bisa mendengarkan apa yang akan dilakukan oleh para capres kita," ujar SBY saat memberikan keterangan seusai pertemuan.
SBY menilai, yang mengemuka dalam pemberitaan media massa justru lebih banyak pernyataan yang saling menyerang pribadi para capres.
Di sisi lain, konten visi misi dan program para capres dinilai belum memadai.
Padahal, kata SBY, masyarakat menunggu rencana dari masing-masing capres terkait peningkatan kesejahteraan dan sektor ekonomi.
"Kalau ada konten visi misi program dan kebijakan oleh rakyat dianggap belum memadai. Tentu ini menurut pandangan saya bertentangan dengan apa yang ditunggu oleh rakyat," kata SBY.
Dalam pertemuan itu, SBY, Prabowo dan petinggi Partai Gerindra serta Demokrat menyepakati strategi kampanye jelang Pilpres 2019.
Menurut SBY, mulai Januari hingga April 2019, Prabowo dan calon wakil presiden Sandiaga Uno akan fokus mengkampanyekan visi misi, program serta gagasan yang ditawarkan.
"Saya senang bahwa nanti mulai Januari ke depan, kampanye pilpres, dalam hal ini Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno akan lebih fokus dan memang mengarah pada solusi atau jawaban terhadap apa yang diinginkan rakyat, persoalan apa yang dihadapi oleh rakyat kita sekarang ini," kata Presiden keenam RI itu.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/21/21113631/bertemu-prabowo-sby-beri-pandangan-soal-masa-awal-kampanye