Partai tersebut adalah PDI-Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Perindo, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Solidaritas Indonesia.
Dari sembilan partai tersebut, parpol yang harus bekerja ekstra dalam mendulang suara bagi Jokowi-Ma'ruf adalah PPP dan Partai Golkar.
Hal ini bukannya tanpa alasan. Dua partai tersebut merupakan partai yang baru mendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019.
Pada Pilpres 2014, PPP dan Partai Golkar masih bergabung dalam partai koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Dengan perpindahan dukungan ini, dukungan kader akar rumput dua partai tersebut kepada Jokowi-Ma'ruf pun belum maksimal.
Jika presentase dukungan akar rumput dari tujuh partai pendukung Jokowi-Ma'ruf sudah mencapai 90 persen, dua partai ini masih berada di kisaran 50 sampai 70 persen.
Upaya Golkar
Hal ini diakui oleh Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily. Ace mengatakan ini merupakan konsekuensi dari perbedaan sikap politik dari Pilpres 2014 ke 2019.
"Itu kan sebagai implikasi dari dukungan tahun 2014 lalu kita tidak ke Pak Jokowi secara resmi. Tetapi kan sekarang sudah memberikan dukungan dan saya kira Golkar adalag partai yang paling awal mendukung Pak Jokowi dalam Pilpres 2019 ini," ujar Ace ketika dihubungi, Rabu (19/12/2018).
Pada Pilpres 2014, jumlah akar rumput yang mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla hanya 18 persen. Sedangkan pada Pilpres 2019, presentasenya sudah hampir 70 persen. Ace mengatakan kenaikan ini sebenarnya cukup signifikan.
"Saya kira apa yang dilakukan oleh kita sudah menghasilkan elektabilitas yang signifikan ya," ujar Ace.
Beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi kepada kader.
Selain itu juga dengan melibatkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Jokowi dalam kegiatan kampanye. Dengan melihat kebersamaan ketua umum dengan Jokowi, kata Ace, kader akan ikut mendukung.
Sebab pada dasarnya, Ace yakin kader Golkar loyal dengan ketua umum mereka. Ace yakin sebagian besar kader akan mengikuti putusan itu. Dia pun menargetkan dukungan akar rumput Golkar kepada Jokowi-Ma'ruf akan di atas 90 persen.
"Kita targetkan bulan ini sekitar 80 persen. Setelah itu mungkin kita bisa raih 95 persen," kata Ace.
Upaya PPP
PPP juga memiliki pekerjaan rumah yang sama untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Meski demikian, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan akar rumput partainya yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan Pilpres 2014 lalu.
Saat mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014, Arsul mengatakan akar rumput PPP yang mendukung Jokowi hanya 31 persen.
"Sekarang dari hasil lembaga survei, dari 31 persen itu maka tingkat dukungan akar rumput PPP, struktur, dan kultur PPP itu sudah 69,7 persen. Jadi sudah dua kali lipat lebih," ujar Arsul.
Meskipun sudah meningkat banyak, Arsul mengakui jumlah akar rumput yang mendukung Jokowi-Ma'ruf harus lebih ditingkatkan lagi.
Dia setuju ketika PPP disebut punya pekerjaan rumah lebih besar dari partai koalisi lain untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Memang dibandingkan dengan partai-partai yang sudah sejak 2014 mendukung Pak Jokowi, kami memang masih lebih rendah," kata dia.
Namun, Arsul optimis dukungan dari akar rumput masih bisa bertambah. Elite PPP akan turun ke daerah-daerah untuk bertemu kader rumput untuk meningkatkan dukungan itu.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/20/08124381/kerja-ekstra-eks-pengusung-prabowo-menangkan-jokowi-maruf