Dalam acara penyerahan Surat Keputusan Perhutanan Sosial seluas 91.000 hektare kepada 8.100 petani di Provinsi Jambi, Presiden Jokowi meminta beberapa petani untuk maju ke atas panggung. Empat orang petani maju. Salah satunya adalah Zulkifli.
Usai Presiden Jokowi bertanya mengenai pertanian jengkol dan petai, Zulkifli tiba-tiba menyampaikan persoalan pembalakan liar.
"Saya juga minta Pak, pembalak liar dan cukong-cukong itu ditindak. Mereka merajalela Pak. Ya jangan dibiarkan," ujar Zulkifli.
Mendengar demikian, Jokowi langsung mengatakan pemerintah tak pernah membiarkan pelanggaran hukum.
"Enggak ada yang membiarkan begitu."
Meski demikian, uneg-uneg Zulkifli tidak berhenti. Bahkan, setelahnya Zulkifli mengatakan bahwa dia telah menyampaikan informasi itu kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Kapolda Jambi Irjen Muchlis As. Namun, aduan itu tidak ditanggapi.
Presiden langsung menginstruksikan Kapolda Jambi untuk menindaklanjuti aduan tersebut.
"Kalau begitu instruksi saya sama, tolong ditertibkan Pak Kapolda," ujar Jokowi sambil mengacungkan jari telunjuknya kepada Kapolda.
Jokowi mengakui bahwa pembalakan liar memang masih terjadi. Tidak hanya di Jambi, namun juga di beberapa provinsi yang memiliki kawasan hutan yang luas.
Ia juga meminta Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas hal itu.
"Di semua provinsi memang masih ada (pembalakan liar) ya. Itu tugasnya aparat hukum," ujar Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/16/21395551/presiden-jokowi-minta-polri-serius-tangani-pembalakan-liar