Agus pun menyarankan literasi media dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.
"Karena dampak new media sudah sistemik, struktural, organik, maka responnya juga harus sistemik, yaitu masuk dalam kurikulum pendidikan," ujar Agus saat acara diskusi bertajuk "Peran Media Massa di Era Demokrasi Digital" oleh Habibie Center, di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Ia pun memberi contoh beberapa negara yang telah menerapkan hal tersebut, misalnya Korea Selatan, Australia, dan Denmark.
Menurutnya, literasi menjadi tanggung jawab semua pihak, mulai dari keluarga, pengajar, pemerintah, hingga industri terkait.
"Perlu ada terobosan ke sana sehingga literasi media menyelamatkan masyarakat dari resiko teknologi baru menjadi kewajiban bersama," ungkapnya.
Di antara pihak-pihak tersebut, yang paling bertanggungjawab menurutnya adalah pihak industri.
Agus berpendapat, perusahaan teknologi tidak boleh hanya mengambil keuntungan, kemudian lepas tangan dan tutup mata terhadap bahaya yang mengintai masyarakat dari teknologi baru.
Ia pun berpendapat, biaya pendidikan literasi yang dimasukkan ke dalam kurikulum perlu dibebankan kepada industri tersebut.
"Terutama menurut saya kewajiban industri, entah itu menjadi kewajiban atau menjadi pengalihan dari kewajiban pajak," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/12/18161211/anggota-dewan-pers-nilai-literasi-media-perlu-dimasukkan-ke-kurikulum