Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, hingga saat ini pelaku KKB di Papua belum ada yang ketangkap. Namun demikian, tim gabungan TNI-Polri telah mengidentifikasi “pentolan” kelompok KKB.
“Selain yang sudah di-publish di media, salah satu pelaku yang mengomandoi langsung di lapangan adalah EK. Di atasnya kita sudah berhasil mengidentifikasi panglima tertingginya juga,” tutur Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).
EK merujuk pada nama Egianus Kogoya.
Dedi menuturkan, panglima tertinggi yang ia maksud berinisial PU. PU ini diiduga ikut merestui terjadinya penyerangan di Nduga.
“Panglima tersebut atas nama inisial PU dan di bawah kaki-kakinya pun juga memiliki daerah operasi yang ada di Nduga tersebut,” kata Dedi.
Dedi melanjutkan, dalam melancarkan serangan, KKB terdiri dari 50an anggota dan menggunakan kurang lebih sekitar 25 pucuk senjata.
Dedi menuturkan, tim gabungan TNI-Polri telah mengidentifikasi senjata yang digunakan oleh kelompok KKB.
Dari 25 pucuk senjata yang dimiliki KKB, 17 pucuk merupakan senjata laras panjang dan 8 pucuk senjata laras pendek.
Senjata-senjata yang digunakan kelompok KKB itu didapat dari jalur penyelundupan secara gelap.
“Yang dilakukan kelompok tersebut dengan membeli beberapa senjata di wilayah Papua Nugini maupun di wilayah Philipina,” tutur Dedi.
Diberitakan, kelompok bersenjata di Papua, Minggu (2/12/2018), pimpinan Egianus Kogoya membunuh 20 orang Kabupaten Nduga.
Para korban terdiri dari 19 pekerja proyek Trans Papua, tepatnya jembatan Kali Yigi-Kali Aurak dan 1 orang personel TNI.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, pembunuhan berawal dari para pekerja yang memotret perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka. Aktivitas itu kemudian diketahui oleh kelompok bersenjata.
Para pekerja tersebut pun dibunuh secara sadis di lereng bukit Puncak Kabo oleh kelompok kriminal bersenjata yang merasa marah.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/12/17335081/polri-tim-gabungan-telah-identifikasi-pentolan-kkb-di-nduga-papua