Salin Artikel

Kemendagri Kembangkan Data Kependudukan Berbasis "Face Recognition"

"Jadi ini adalah teknologi baru pengembangan KTP elektronik. Sebanyak 186 juta foto penduduk sudah ada sebagai database," kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh di kantor Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Jakarta, Senin (19/11/2018).

Zudan menyatakan, sistem biometrik dan face recognition merupakan sistem pengenalan wajah yang mampu mengidentifikasi atau memverifikasi seseorang dari gambar maupun video digital.

"Kita bisa identifikasi orang lewat kamera pengintai, misalnya di bandara, hotel, kantor, dan lainnya. Kemarin kita sudah uji coba di Asian Games 2018 dan pertemuan International Monetary Fund (IMF) di Bali," tuturnya.

Nantinya, penduduk Indonesia tidak perlu memiliki banyak kartu identitas seperti saat ini. Misalnya, Zudan mencontohkan, kartu Nomor Pokok Wajib Pajak atau kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dua kartu itu, kata Zudan, bisa diintegrasikan ke satu kartu kependudukan.  

"Cukup yang bersangkutan dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dapat dibuka di manapun kemudian identitasnya dapat diketahui. Namun kita perlu waktu," ucapnya.

Di masa depan, ungkap Zudan, pengidentifikasian identitas masyarakat akan keluar hasilnya dalam waktu 1-2 detik saja.

"Kita sudah bekerja sama dengan 1.331 lembaga, termasuk BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) untuk sama-sama bisa mengakses data. Jadi, pergerakanya demikian cepat," paparnya.

Untuk itu, kata Zudan, semoga program nasional tersebut bisa berjalan lebih cepat dan rapih. Harapanya, pengembangan sistem data kependudukan ini mampu membangun sebuah big data di Indonesia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/19/16124611/kemendagri-kembangkan-data-kependudukan-berbasis-face-recognition

Terkini Lainnya

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke