Salin Artikel

29 Tahun Setelah Diruntuhkan, Ini 5 Fakta Menarik Tembok Berlin

KOMPAS.com - Setelah Perang Dunia II selesai, Perjanjian Potsdam membagi wilayah Jerman menjadi empat wilayah. Saat itu, masing-masing wilayah dikuasai Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis, dan Uni Soviet.

Berdasarkan perjanjian ini, pihak Sekutu mempunyai kewenangan untuk menduduki militer dan pembangunan kembali pasca-Perang Dunia II. Sebagai ibu kota, Berlin masuk dalam kekuasaan Soviet.

Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin mempunyai misi tersendiri untuk menggabungkan beberapa negara ke Blok Timur yang meliputi Polandia, Hungaria, Cekoslowakia, dan wilayah Jerman yang dikuasai Uni Soviet.

Suhu politik yang memanas mengakibatkan kubu Jerman Timur memulai penyegelan dari semua akses antara Berlin Timur dan Barat.

Para tentara meletakkan kawat berduri sepanjang 160 kilometer di perbatasan Berlin Timur. Kawat itu segera diganti dengan dinding beton setinggi enam meter

Selama 28 tahun tembok itu membatasi ruang gerak Jerman, hingga pada 9 November 1989 akhirnya massa Jerman Timur dan Barat berkumpul di Tembok Berlin. Mereka memanjat dan membongkarnya.

Berikut sejumlah fakta menarik mengenai tembok itu:

1. Memiliki dua dinding

Total panjang dari tembok ini adalah 160 kilometer yang membentang di Berlin Timur. Uniknya pada bagian 40 kilometer temboknya dilapisi dua dinding yang berisi beberapa pengawas, anjing penjaga, lampu sorot dan senapan.

Bagian ini merupakan sentral dari setiap kegiatan dan penjagaan dari tembok untuk menjaga orang tidak keluar masuk dinding.

2. Lebih dari 100 orang tewas

Pusat Penelitian Sejarah di Potsdam serta Pusat Dokumentasi dan Memorial Wall Berlin melaporkan bahwa setidaknya 138 orang ditembak mati ketika berusaha melewati tembok ini.

Mereka merasa tak betah hidup di Jerman Timur dan mencoba pindah ke Jerman Barat. Namun, penjagaan ketat di perbatasan melarang mereka pindah. Ada yang bunuh diri karena gagal melewati tembok berlin.

Peneliti lain menempatkan korban tewas lebih tinggi. Korban pertama adalah Ida Siekmann, yang meninggal pada 22 Agustus 1961. Dia mencoba melompat ke jalan Berlin Barat di bawah jendela apartemen Berlin Timur di lantai empat.

Kematian terakhir terjadi pada Maret 1989 ketika seorang pemuda Jerman Timur mencoba untuk terbang di atas dinding dalam balon udara menabrak jaringan listrik.

3. Lebih dari 5.000 orang lolos

Pembelot pertama yang melarikan diri melintasi Tembok Berlin adalah penjaga perbatasan Jerman Timur berusia 19 tahun, Corporal Conrad Schumann.

Namanya diabadikan dalam film, saat dia melompati gulungan kawat berduri sepanjang 3 kaki hanya dua hari setelah Jerman Timur menyegel berbatasan.

Banyak dari mereka menjadi buron dan bersembunyi di tempat rahasia. Mereka menggali terowongan dan merangkak di selokan menembus tembok.

Selain menggali, ada juga yang menggunakan berbagai alat seperti balon udara dan pesawat kecil melewati dinding.

4. Tersebar dari Vatikan hingga Las Vegas

Pembongkaran resmi Tembok Berlin dimulai pada musim panas 1990. Lebih dari 40.000 bagian dinding didaur ulang menjadi bahan bangunan yang digunakan untuk proyek rekonstruksi Jerman.

Akan tetapi, beberapa segmen dilelang dan sekarang tersebar di seluruh dunia, dari kebun di Vatikan hingga kamar mandi di Kasino Main Street Station Las Vegas.

5. Kennedy lega ketika tembok berdiri

Pada Juni 1961, Nikita Khrushchev yang saat itu memimpin Uni Soviet memperingatkan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy bahwa ia akan memblokade Berlin Barat jika pasukan Barat tidak disingkirkan dan dikondisikan.

Hal ini merupakan tindakan agresif yang mampu menyebabkan perang terjadi.

Namun, ketika Kennedy mendengar berita bahwa Uni Soviet dan pihak Komunis telah membangun dinding, dia mengatakan kepada seorang pembantunya: "Ini bukan solusi yang bagus, tetapi pembangunan dinding lebih baik daripada berperang," ungkap Kennedy.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/09/18183451/29-tahun-setelah-diruntuhkan-ini-5-fakta-menarik-tembok-berlin

Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke