Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang mengalami hilang kontak, Senin (29/10/2018) pagi, sebelum akhirnya dipastikan jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat.
Operasi pencarian pada hari ini akan difokuskan di satu titik untuk penyisiran bawah laut, lokasi ditangkapnya sinyal kotak hitam atau black box.
"Ya kami fokus di situ (titik ditangkapnya sinyal black box) yang di bawah air," ujar Deputi Operasional Basarnas Nugroho Budi, di Kantor Basarnas, Jakarta Rabu (31/10/2018) malam.
Pada pencarian hari ketiga kemarin, tim SAR gabungan berhasil mendeteksi sinyal kotak hitam pesawat Lion Air JT 610.
Lokasinya berada di koordinat S 05 48 48 .051 - E 107 07 37 .622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.
Sinyal kotak hitam terdeteksi oleh alat transponder USBL Kapal Baruna Jaya I milik BPPT pada Rabu siang sekitar pukul 12.25 WIB.
Lokasi ditangkapnya sinyal black box pesawat ke Tanjung Karawang kurang lebih 15 km.
Operasi pencarian juga dilakukan di permukaan laut, dengan mengerahkan puluhan kapal. Areanya masih sama dengan area pencarian hari ketiga.
"Yang di atas air tetap kami di area yg 15 mil laut itu," kata Nugroho.
Hingga Rabu (31/10/2018) pukul 18.00 WIB, terdapat lima kantong jenazah tambahan dari jatuhnya pesawat Lion air JT 610 yang dievakuasi.
Dengan tambahan lima kantong jenazah, maka jumlah menjadi 53 kantong. Dengan keterangan per 30 Oktober 2018 yaitu 24 kantong, 29 Oktober 2018 terdapat 24 kantong.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/01/05300081/hari-ini-operasi-pencarian-lion-air-jt-610-fokus-ke-area-black-box-