Salin Artikel

Cerita Caleg: Kampanye "Door to Door" Sambil Kampanyekan Capres

Meski belum sebulan berlalu, banyak cerita mengenai strategi  caleg agar memikat hati masyarakat.

Salah satu cerita itu datang dari caleg PDI Perjuangan nomor urut 3 Daerah Pemilihan 1 DPR RI Jakarta Timur, William Yani.

Willy, demikian ia disapa, sebelumnya adalah Anggota DPRD DKI Jakarta dua periode berturut- turut.

Ia memperoleh sekitar 12.000 suara pada periode pertama dan sekitar 10.000 suara pada periode selanjutnya.

Pada pemilu kali ini, Willy mengaku, tidak banyak mengubah strateginya dalam berkampanye.

Sejak awal, ia selalu menggunakan konsep yang digunakan Presiden Joko Widodo dalam berkampanye, yakni micro targetting, micro campaign dan canvasing.

Salah satu bentuknya, yakni menyambangi konstituen dari pintu ke pintu.

"Saya sangat setuju dengan metode kampanye Pak Jokowi yang 'door to door' itu. Karena survei memang menunjukkan bahwa kalau caleg langsung masuk ke rumah masyarakat, itu akan lebih mengena di hati dan pikiran mereka. Makanya, cara itulah yang kita lakukan," ujar Willy saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (18/10/2018).

"Memang, cara ini memakan waktu dan juga logistik. Tapi untuk kampanye Pemilu kali ini kan waktunya sangat panjang. Jadi saya rasa, cara ini akan berhasil lagi," lanjut putra mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi almarhum Jacob Nuwa Wea itu.

Secara sederhana, micro targetting,  micro campaign, dan canvasing adalah teknik pendekatan kepada pemilih dengan dua penekanan, yakni meningkatkan diferensiasi dan pendekatan interpersonal.

Warga yang rumahnya didatangi Willy biasanya sudah mengetahui bahwa ia adalah caleg.

Pembicaraan berlangsung mengalir apa adanya.

Kebanyakan, topik yang dibincangkan jauh dari soal politik. Tapi, sekalipun topik yang dibincangkan adalah politik, mereka lebih tertarik membicarakan situasi politik nasional serta Jokowi dan program-programnya.

"Biasanya apa yang kami obrolin itu jauh dari politik. Soal apa saja mereka curhat ada ini di daerahnya, ada masalah apa. Nah, kalaupun ngomongin politik, pasti yang ditanya justru bukan saya, tapi soal Pak Jokowi. Jokowi naik motorlah, Jokowi ngapain lah, semuanya ditanya deh tuh," ujar Willy.

Bagi Willy, hal itu tidak masalah. Sebab, dalam pada Pemilu 2019, para caleg memang diminta untuk ikut mengampanyekan capres cawapres yang diusung partainya.

Porsinya, 40 persen kampanye capres cawapres, 40 persen kampanye partai politik, dan 20 persen untuk kampanye diri.

"Tapi itu justru menguntungkan kami sebagai caleg. Ketika kami menjelaskan mengenai Pak Jokowi, otomatis diri kita ini melekat juga kan di mereka. Jadi buat warga yang lebih suka nanya Pak Jokowi, biasanya suara Pak Jokowi aman. Tinggal sisanya kita pintar-pintar saja agar dia juga memilih kita," ujar Willy.

Berbeda ketika ia memasuki rumah warga yang tidak mendukung Jokowi. Willy tak akan menyinggung perihal Jokowi selama berbincang.

Ia membahas berbagai hal yang menarik minat warga. Harapannya, agar warga itu menaruh minat kepadanya. 

Pileg dan Pilpres yang digelar serentak, menurut Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan itu, merupakan pengalaman yang baru bagi seluruh caleg.

.

.

.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/18/14491481/cerita-caleg-kampanye-door-to-door-sambil-kampanyekan-capres

Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke