Namun demikian, dari jumlah tersebut, hanya ada 16 gempa yang dirasakan oleh masyarakat.
Sutopo mengatakan, frekuensi dan kekuatan gempa susulan dari hari ke hari juga semakin mengecil.
"Kita lihat bagaimana besarannya, frekuensinya nampaknya semakin meluruh, baik magnitudonya maupun jumlah frekuensinya," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (9/10/2018).
Frekuensi dan kekuatan gempa susulan yang kian memgecil itu, kata Sutopo, menandakan sistem sesar Palu Koro pergerakannya kian normal. Gempa susulan itu, menunjukkan proses keseimbangan sebuah sesar gempa.
Sutopo menyebut, ke depannya gempa susulan berpotensi terus terjadi. Namun demikian, masyarakat diminta untuk tetap tenang.
Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) juga mengakibatkan 2.010 orang meninggal dunia.
BNPB mencatat juga, ada 671 orang hilang dan 10.679 orang luka berat. Tercatat pula 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.
Dilaporkan pula, 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Ditambah lagi, terdapat 20 fasilitas kesehatan rusak berat.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/09/15221321/hingga-hari-ini-ada-508-gempa-susulan-di-sulteng