Ia juga yakin Panca mampu memersatukan penyidik dari internal maupun dari kepolisian.
Agus tak mempermasalahkan direktur penyidikan kembali dipegang anggota kepolisian. Sebelumnya, jabatan direktur penyidikan dipegang oleh Brigjen (Pol) Aris Budiman.
"Kalau kamu lihat sejarah KPK mulai dari pertama hingga hari ini, Dirdik selalu dari polisi. Kalau lihat sejarahnya juga ya itu memang harus," kata Agus seusai melantik Panca dan dua pejabat struktural lainnya di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
"Direktur penuntutan itu selalu dari kejaksaan. Penyelidikan berubah-ubah, bisa polisi, KPK, bisa jaksa. Saya pikir enggak ada sesuatu yang berbeda dari lalu-lalu," lanjut dia.
Agus mengatakan, terpilihnya Panca melalui serangkaian seleksi. Ia mengungkapkan, seleksi calon direktur penyidikan dilakukan sebanyak dua kali.
Pada seleksi pertama, kata Agus, tak ada calon yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, baik calon dari Polri, Kejaksaan, dan KPK.
"Tes kedua, ada jaksa, ada Polri ada dari dalam (KPK). Terakhir yang diwawancara ada 3 polisi, 1 jaksa, 1 pegawai KPK. Dari situ dievaluasi lagi dan kita sudah temukan calon," kata dia.
Kemudian, KPK melakukan pemeriksaan latar belakang secara internal serta melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Panca, lulusan Akpol tahun 1990, merupakan perwira menengah Polri yang menerima amanat untuk menjabat sebagai Wadirtipidum Bareskrim Polri pada 3 Februari 2017.
Sebelum bertugas di Wadirtipidum Bareskrim Polri, Panca adalah dosen utama STIK Lemdikpol.
Selama di kepolisian, ia pernah menjabat sebagai Kapolres Banyumas dan Kapolres Tegal pada tahun 2010.
Pada 2011, dia mendapat amanah menjabat sebagai Wadirreskrimsus Polda Jateng.
Di tahun berikutnya, pada 2012, dia resmi menjabat sebagai Direskrimsus Polda Kalimantan Tengah dan menjadi Dosen Utama STIK Lemdikpol pada 2013.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/20/12321121/ketua-kpk-optimistis-panca-putra-perkuat-tim-penyidikan