Menurut dia, kenaikan dollar AS merupakan siklus perekonomian dunia, bukan karena persoalan ekonomi dalam negeri.
Oesman mengatakan, pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan sejumlah politisi terkait kenaikan dollar AS dan turunnya nilai rupiah karena ingin menjatuhkan kredibilitas pemerintah.
Tujuannya, agar rakyat tak lagi percaya terhadap pemerintah yang dinilainya telah bekerja keras menjaga rupiah.
“Pandangan negatif yang dialamatkan kepada pemerintah cenderung politis. Ada sasaran politik, supaya rakyat terpengaruh. Namun, saya yakin, rakyat tidak terpengaruh dengan ocehan yang tidak realistis,” ujar Oesman melalui keterangan tertulisnya, Kamis (6/9/2018).
Dia mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS karena krisis perekonomian global.
Menurut dia, sisi fundamental ekonomi dalam negeri masih sangat kuat. Oesman Sapta meminta masyarakat mengkhawatirkan melemahnya nilai tukar rupiah.
Dia yakin, masalah itu bakal segera teratasi dengan baik.
“Apa yang terjadi saat ini, bukan masalah perekonomian dalam negeri. Ini siklus ekonomi dunia. Dan kita sudah memiliki sistem yang kuat untuk melewatinya,” kata dia.
Ia mengatakan, melemahnya nilai tukar tak hanya dialami Indonesia. Bahkan, nilai tukar Turki anjlok 80 persen, Argentina 56 persen, dan Inggris 5 persen.
“Yang hebat adalah Jepang, minus dua persen. Sama dengan Meksiko. Dulu Meksiko paling jelek, sekarang bisa (bangkit). Artinya, ini disebabkan siklus ekonomi dunia,” ujar Oesman Sapta, yang biasa OSO.
OSO juga menyesalkan sikap orang-orang yang tidak memahami persoalan ekonomi tapi banyak bicara soal melemahnya nilai tukar.
“Sistem ini mau dirusak oleh pihak-pihak yang melawan pemerintah. Saya menyesalkan, pelemahan nilai tukar dijadikan ‘alat politik’ untuk memengaruhi, mengajak rakyat untuk menyalahkan pemerintah. Kalau mereka mau jujur, apa yang dilakukan pemerintah kan sudah benar,” kata senator asal Kalimantan Barat ini.
Ia meyakini, perekonomian Indonesia akan semakin kuat setelah melewati siklus ini.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/06/16284831/ketua-dpd-sesalkan-pelemahan-rupiah-jadi-alat-politik-untuk-serang