Meski begitu, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, tantangan terdekat yang mengancam kinerja DPR adalah saat-saat menjelang tahun politik.
"Tantangan yang harus diselesaikan, memasuki tahun politik ini, di mana waktu kerja DPR sangat terganggu dengan berbagai agenda politik soal bagaimana memenangkan capres masing-masing," terang Bambang di Restoran Penang Bistro, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
"Dan bagimana memenangkan diri sendiri yang ingin mencalegkan lagi supaya bisa lolos menjadi anggota DPR," tambahnya.
Untuk mengatasinya, Bambang mengatakan telah ada kesepatan antar pimpinan fraksi agar tugas sebagai anggota DPR tetap terlaksana. Komitmen tersebut mewajibkan anggota tidak boleh bolos dari rapat.
"Komitmen dengan para pimpinan fraksi sebagai perpanjangan tangan politik DPR, bagaimana membagi tugas anggotanya agar tetap mengisi ruang-ruang rapat dan tidak ada sidang yang kosong," tuturnya.
"Minimal adalah di Komisi III ada 5 atau 10 anggota, setengahnya, tetap tidak boleh menggunakan catatan misalnya sakit dari sidang DPR," imbuh dia.
Dalam survei tersebut, masyarakat yang percaya terhadap DPR sebesar 49,3 persen. Sementara, yang tidak percaya sejumlah 44,1 persen dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Manajer Riset dari Charta Politika Muslimin Tanja menyebutkan angka tersebut sudah lebih baik dari sebelumnya.
Jumlah tersebut juga membawa DPR berada di tingkat keempat lembaga yang dipercaya oleh masyarakat. Padahal, Muslimin menyebutkan biasanya DPR berada di urutan kedua terbawah.
Survei tersebut dilakukan pada 23-26 Agustus 2018 kepada 800 responden di 8 kota besar di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui sambungan telepon.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/29/07041181/bambang-soesatyo-tahun-politik-tantangan-kinerja-dpr