Salin Artikel

Survei LSI: Ma'ruf Amin Dinilai Mampu Dongkrak Suara Pemilih Muslim

"Pertama adalah umat Islam merasa lebih terwakili dengan Pasangan Jokowi yang memilih calon wakil presiden dari kalangan ulama. Jadi Kiai Ma'ruf Amin yang dulu menjadi Ketua MUI. Sedangkan Sandiaga Uno (cawapres dari Prabowo Subianto) bukanlah tokoh yang dikenal dalam pergerakan Islam," kata Rully dalam paparan rilis survei di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Ia melihat Ma'ruf Amin menjadi magnet tersendiri untuk menarik kalangan pemilih Muslim dibandingkan Sandiaga Uno.

Rully juga menilai pemilih Muslim menyukai program ekonomi keumatan yang selalu digaungkan oleh Ma'ruf Amin.

Menurut dia, pemilih Muslim lebih memercayai kemampuan Ma'ruf dalam meningkatkan program penguatan ekonomi keumatan.

Dalam survei ini, responden yang menyukai program yang menguatkan ekonomi umat sebesar 84,7 persen. Sementara mereka yang bersikap biasa saja sebesar 6,7 persen.

Responden yang tidak suka sebesar 0,8 persen dan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 7,8 persen.

"Jadi kita bisa bilang program penguatan ekonomi umat disukai oleh pemilih Muslim, dan memilih Ma'ruf Amin yang mempelopori program kekuatan ekonomi umat," katanya.

Rully juga memaparkan, mayoritas responden Muslim lebih menyukai karakter Ma'ruf Amin dibandingkan Sandiaga.

Ada 6 kategori yang menjadi perhatian responden, yaitu jujur, pintar, nasionalis, agamis, berwibawa, perhatian kepada rakyat dan mampu mengambil keputusan secara tegas.

Ma'ruf unggul di karakter jujur sebesar 52,3 persen, Sandiaga sebesar 43,9 persen. Di karakter pintar, Sandiaga unggul tipis sebesar 62,7 persen dibandingkan Ma'ruf sebesar 61,2 persen.

Kemudian 58,2 persen responden menilai Ma'ruf sosok nasionalis, sementara 55,9 persen lainnya memilih Sandiaga.

Selain itu, Ma'ruf unggul di karakter agamis sebesar 64,1 persen dibandingkan Sandiaga sebesar 47 persen. Pada karakter berwibawa, Sandiaga unggul sebesar 51 persen dari Ma'ruf sebesar 47,9 persen.

Dalam kategori perhatian kepada rakyat, 49,9 responden memilih Ma'ruf, 43,3 persen memilih Sandiaga. Pada kategori pengambilan keputusan secara tegas, 32,8 persen responden memilih Ma'ruf, sedangkan Sandiaga sebesar 41,3 persen.

Selain itu, Rully juga berkaca pada kedekatan Ma'ruf dengan organisasi-organisasi Islam dan pesantren-pesantren. Ma'ruf dinilainya mampu menjadikan pemilih dari kalangan organisasi Islam dan pesantren-pesantren sebagai basis suara tersendiri.

"Mungkin dia juga dengan banyak turun ke pesantren dan segala macam atau balik lagi ke perkumpulan Nahdlatul Ulama dan segala macam dijadikan basis utama sebagai pemenangan Jokowi," kata dia.

Survei yang dilakukan pada tanggal 12 hingga 19 Agustus 2018. Margin of error survei LSI ini plus minus 2,9 persen. Artinya, angka persentase dalam survei ini bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen.

Adapun survei ini menggunakan multistage random sampling. LSI melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terhadap 1.200 responden Muslim di 33 provinsi di Indonesia.

LSI juga melengkapi survei ini dengan Focus Group Discussion (FGD), analisis media dan wawancara mendalam.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/24/17262891/survei-lsi-maruf-amin-dinilai-mampu-dongkrak-suara-pemilih-muslim

Terkini Lainnya

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke