Oleh sebab itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal menjelaskan instansinya terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengamanan di NTB.
"Kita lakukan peningkatan patroli pada objek vital, ada juga sentral ekonomi, upaya perlindungan dan pengayoman pada masyarakat," ujar Iqbal.
"Dan juga penegakan hukum, kami akan lakukan secara konsisten, kami tidak ingin bahwa insiden ini (gempa NTB) dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.
Selain itu, Iqbal menyebutkan bahwa prioritas utama Polri saat ini adalah melakukan operasi kemanusiaan.
Polri dan berbagai instansi pemerintah lainnya terus turun tangan mengerahkan bantuan.
"Tindakan kemanusiaan melakukan evakuasi pertolongan, memberikan bantuan kesehatan, obat-obatan, kita juga melakukan recovery fasilitas publik yang bisa kita recovery secepatnya untuk kepentingan publik," jelasnya.
Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 7 mengguncang NTB, Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB. Gempa bumi tersebut terasa hingga ke Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata, lokasi paling parah terdampak gempa yaitu, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.
Data terbaru dari BNPB, hingga siang ini, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak 91 orang dan 209 korban luka-luka.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/06/15435851/polri-tingkatkan-pengamanan-pascagempa-lombok