Namun, apa yang akan dilakukan jika aspirasi tersebut tidak didengar dan Cak Imin tidak dilirik menjadi cawapres Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang?
Anwar menjawab, mereka akan memusyawarahkan terlebih dahulu untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Dan jelas narasinya adalah Indonesia mesti dijaga bersama antara kekuatan nasionalis dan religius,” ujar Anwar dalam siaran pers usai mengadakan pertemuan tertutup dengan para kyai se-Indonesia di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (4/8/2018) malam.
“Kita-kita ini adalah kekuatan religius yang menyangga bersama terhadap keutuhan Negara Republik Indonesia bersama kaum nasionalis,” sambung Anwar.
Anwar menegaskan, pernyataan sikap politik para kiai tidak menyalahi aturan dan telah dijamin dalam Undang-Undang.
“Jadi ini bukan lembaga bukan organisasi. Tapi orang-orang yang kebetulan menjadi Warga Nahdlatul Ulama dan ini orang-orang yang hak politiknya dilindungi oleh Undang-Undang,” ujar ujar Rois Syuriah PWNU Jawa Timur.
Beberapa kiai yang hadir seperti dari wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan, Sulawesi, perwakilan Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jogjakarta, Jawa Tengah, dan Banten. Mereka melakukan forum pertemuan dalam rangka merespon perkembangan politik 2019.
Dalam forum tersebut menghasilkan aspirasi, yakni mendukung Ketua Umum Partai Kebangsaan Indonesia (PKB) Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin menjadi cawapres Jokowi Widodo dalam Pilpres 2019.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/04/23564241/hasil-pertemuan-kiai-nu-indonesia-harus-dijaga-kekuatan-nasionalis-dan