Penelusuran Kompas.com
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, jenazah yang ada dalam video itu bukan Imam Samudra, melainkan narapidana terorisme di Rutan Gunung Sindur, Yaser bin Thamrin yang meninggal di RSUD Tangerang Selatan pada Selasa (17/7/2018).
"Itu video dari Yaser bin Tamrin, napi teroris di Gunung Sindur," ujar Iqbal, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/7/2018).
Awalnya, ada video di Youtube yang menyebutkan jenazah Yaser dan kemudian disebarkan dengan bunyi pesan yang berbeda.
Saat itu, Yaser mengeluh perut terasa panas, muntah, dan lemas, sehingga tim medis memberinya obat.
Pada 4 Juli 2018, Yaser mengeluh keram di bagian perut dan muntah, sehingga perawat kembali memberi obat.
Pada 15 Juli 2018, dilaporkan tidak terdapat aktivitas sama sekali dari Yaser sejak beberapa jam sebelumnya, sehingga petugas rutan mengecek kondisinya.
Setelah diketahui kondisi Yaser lemas, kemudian ia dipindahkan ke poliklinik agar diberikan tindakan medis dan selanjutnya dibawa ke RSUD Tangerang Selatan.
Pada 17 Juli 2018, Yaser dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
Polri mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada video yang beredar di media media sosial, tanpa memastikan kebenarannya.
Selengkapnya, baca penelusuran Kompas.com:
Penjelasan Polri soal Video Hoaks Jenazah Imam Samudra
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/24/08523101/hoaks-video-jenazah-imam-samudra