Mardani mengatakan, belakangan PKS telah menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat.
"Masih ada kesempatan merapat ke PKS dan Gerindra. Masih 50-50," ujar Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Kami sudah bertemu Demokrat. Pak Prabowo juga sudah bertemu Demokrat. Tentu masing-masing punya harapan. Ada cawapres, ada yang lain-lain," ucapnya.
Menurut Mardani, dalam komunikasi tersebut Demokrat menawarkan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai calon wakil presiden.
Artinya, Demokrat akan siap berkoalisi jika koalisi memutuskan untuk mengusung AHY sebagai cawapres pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
"Selama mas AHY diterima, siap katanya. Bargainnya mas AHY, kalau mas AHY diterima cawapres," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan dirinya tengah mempertimbangkan AHY sebagai calon wakil presiden.
Hal itu dia ungkapkan saat ditanya soal pertemuannya dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan pada Kamis (5/7/2018) lalu.
Menurut Prabowo, AHY merupakan sosok yang dapat menarik pemilih-pemilih muda di bawah usia 45 tahun.
Kendati demikian, Prabowo belum memutuskan apakah AHY akan mendampinginya sebagai cawapres pada Pilpres 2019 mendatang.
Prabowo mengatakan, saat ini seluruh opsi sosok cawapres masih harus dibicarakan dengan mitra koalisi Partai Gerindra, yakni PKS dan PAN.
Selain AHY, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno juga dipertimbangkan sebagai cawapres.
"Saya sampaikan ke Pak Syarief Hasan, kami tidak ada masalah, kami welcome tapi karena saya sudah terlanjur bekerja sama erat dengan PKS dan PAN berarti kkami harus perlu ada konsensus karena kami ingin suatu koalisi yang kuat ke depannya," kata Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/12/12194391/pks-demokrat-tawarkan-ahy-sebagai-cawapres