Ajakan itu tercantum di dalam isi pidato Kapolri yang dibacakan oleh Staf Ahli Kapolri Irjen Pol Muktiono pada Sarasehan Nasional: Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai Maluku.
"Hapus trauma negatif masa lalu, kita pererat tali persaudaraan," ujarnya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
"Kita harus tingkatkan kerja sama antar masyarakat maluku, dan berorientasi dengan menatap masa depan yang lebih cerah untuk membangun Maluku menuju Indonesia hebat," sambungnya.
Seperti diketahui, masyarakat Maluku sempat terbelenggu konflik pada 1999 silam. Konflik tersebut baru selesai setelah 3 tahun dengan ditandai penandatanganan perjanjian Maluku damai di Malino, Sulawesi Selatan.
Kapolri berharap konflik Maluku 1999-2002 menjadi konflik terakhir di tanah yang dulu dikenal sebagai pusat rempah-rempah di dunia tersebut.
Selain itu, generasi muda Maluku diharapkan bisa belajar dari tragedi konflik yang banyak menimbulkan korban tersebut.
Hal itu menjadi penting agar masyakarat Maluku bisa hidup damai, berdampingan, selamanya.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/10/19263471/kapolri-ajak-masyarakat-maluku-hapus-trauma-konflik