Ada 30 orang Bupati dari berbagai daerah yang diundang ke Istana.
"Ini undangan khusus kepada Bapak Ibu Bupati, saya memang ingin mengundang dalam forum-forum yang lebih kecil seperti ini, sehingga lebih bebas untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan di daerah," kata Jokowi saat membuka pertemuan.
Jokowi mengaku ingin agar pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota betul-betul satu garis lurus.
"Setiap kebijakan di pemerintah pusat harus bisa dikerjakan secara sinergi bersama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten," kata Kepala Negara.
Kedua, Jokowi juga menyampaikan hal yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Jokowi mengaku harus bicara apa adanya bahwa situasi ekonomi dunia sekarang masih pada posisi yang sangat sulit.
"Saya kira bapak ibu semua, Bupati juga merasakan betapa ketidakpastian ekonomi dunia itu betul-betul sulit dikalkulasi dan sukit dihitung," kata dia.
Kendati demikian, Jokowi menekankan, Indonesia harus tetap bersyukur karena ekonominya masih bisa tumbuh 5 persen lebih.
Angka itu, menurut Jokowi, jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara besar.
"Misal kayak China, Tiongkok, itu turun dari 11 persen, dari 10 persen, langsung anjlok posisi 6,5 persen. Ini betul-betul sebuah pukulan yang sangat berat bagi negara itu," kata Jokowi.
Pertemuan Jokowi dan para Bupati berlangsung tertutup dari media. Belum selesai Jokowi menyampaikan pidato pembukanya, wartawan sudah diminta meninggalkan ruangan.
Dari total 30 bupati yang diundang, ada 23 bupati yang hadir. Mereka diantaranya Bupati Serang Tatu Chasanah, Bupati Jember Faida, Bupati Musi Rawas Utara Hidayat, dan Bupati Bogor Nurhayanti.
Rencananya, pada Kamis siang nanti, juga akan ada pertemuan serupa antara Jokowi dan para bupati lainnya.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/05/10133161/bertemu-bupati-di-istana-jokowi-bicara-soal-ekonomi-dunia-yang-sulit