Salin Artikel

Wiranto: Yang Menang Jangan Arogan, yang Kalah Harus Introspeksi

"Kami imbau kepada para petugas untuk mengajak paslon dan pendukungnya, tokoh-tokoh politik untuk tidak emosional baik yang kalah dan yang menang, jangan emosional, jangan euforia," ujar Wiranto saat memberikan keterangan di Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) Mabes Polri, Jakarta,Rabu (27/6/2018).

Wiranto meminta seluruh pihak yang berkontestasi dalam Pilkada untuk sama-sama menciptakan situasi kondusif pasca-pencoblosan.

Oleh sebab itu, ia berharap agar pihak yang menang maupun yang kalah berdasarkan hasil hitung cepat tidak menunjukkan sikap yang berlebihan, apalagi sampai mengerahkan massa dalam jumlah banyak.

"Yang menang juga tidak secara berlebihan menunjukkan sikap yang arogan, yang kalah harus introspeksi bahwa masih ada waktu-waktu lain untuk berlaga kembali," kata Wiranto.

Pada kesempatan yang sama, mantan Panglima ABRI itu juga menegaskan, tidak ada laporan mengenai pelanggaran netralitas oleh aparat TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) selama tahap pencoblosan.

Secara umum, kata Wiranto, tahap pencoblosan Pilkada telah berlangsung secara aman, tertib, lancar dan terkendali.

Menurut dia, tidak ada gangguan keamanan maupun teror yang mengganggu proses pencoblosan di 387.586 tempat pemungutan suara (TPS).

"Kemudian di seluruh wilayah tidak ada gangguan keamanan, tak ada aksi teror yang meneror TPS-TPS," kata Wiranto.

Selain Wiranto, hadir pula dalam konferensi pers tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/27/18335321/wiranto-yang-menang-jangan-arogan-yang-kalah-harus-introspeksi

Terkini Lainnya

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Nasional
Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Nasional
Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke