Dengan begitu ada 82 terduga teroris yang ditangkap. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, ke-82 terduga teroris itu tidak akan ditahan di satu tempat yang sama.
"Akan dititipkan dibeberapa tempat," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Namun, saat ditanya di mana saja tempat penahanan itu dilakukan, Setyo tidak mau menyebut nama lapas yang dimaksud.
Ia menuturkan, lapas untuk menampung terduga teroris masih rahasia. Hanya saja, ia memastikan bahwa bahwa para tahanan itu akan diperlakukan khusus.
Seperti diketahui, pasca kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Mei 2018, sebanyak 145 napi terorisme dipindahkan ke 2 lapas high risk di Nusakambangan, Jawa Tengah, yaitu Lapas Batu dan Lapas Pasir Putih.
Sistem pengawasan di lapas high risk super ketat. Seluruh gerak-gerik dipantau setiap hari oleh kamera pengawas atau CCTV. Satu sel juga hanya diisi oleh satu narapidana.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjelaskan, jaringan teroris masih ada di beberapa wilayah di Indonesia. Karena itu, Polri dan TNI melakukan pendeteksian dan menekan jaringan-jaringan tersebut.
"Kita semua sedang bekerja keras, Polri maupun bersama teman-teman jajaran TNI untuk deteksi, kemudian menekan jaringan-jaringan ini, terutama jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD)," ujarnya dalam rapat koordinasi lintas sektor di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Tito mengatakan, hampir di semua provinsi terdapat sel kelompok teroris. Menurut dia, ada sel yang aktif dan ada yang tidak begitu aktif.
Tito telah meminta kepada pimpinan Densus 88 untuk membagikan informasi ini kepada kapolda di seluruh Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/06/06/17534681/terduga-teroris-yang-ditangkap-pasca-bom-surabaya-akan-ditahan-terpisah