Hal tersebut disampaikan Tjahjo saat menyampaikan pengarahan pada Rakor Ditjen Bina Keuangan Daerah dan Sosialisasi tentang Pedoman Penyusunan APBD, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
“Tolong proaktif datangi dukcapil setempat jangan nanti pada hari H coblosan, 'saya kok enggak milih', lha KTP-nya enggak ada,” ucap Tjahyo.
Di sisi lain, Tjahjo juga meminta pihak Dukcapil jemput bola untuk merekam data KTP elektronik.
“Ada kota yang door to door bisa kecepatan integrasi jemput bola, hari libur juga buka karena persyaratan E-KTP penting untuk hak pilih pileg dan pilpres 2019,” kata Mendagri.
Belum lagi, kata Tjahyo, masih banyak data kependudukan ganda. Jumlahnya mencapai dua juta.
“Yang ganda-ganda tadi yang tiga misalnya, harus dipastikan masih hidup atau sudah meninggal, tempat tinggalnya ada dimana supaya sesuai dengan DPT (daftar pemilih tetap) untuk di TPS (tempat pemungutan suara),” lanjut dia.
Pada kesempatan tersebut, Mendagri meminta pejabat di daerah untuk memberikan pelayanan optimal terkait E-KTP. Tjahjo berharap warga bisa mendapatkan E-KTPnya tanpa harus menunggu berjam-jam, apalagi berhari-hari.
“Enggak ada alasan blangko kurang. 10 menit selesai kecuali listrik mati atau komputer error bisa mundur tapi kalau dua-duanya aman saya tongkrongin di Merauke semua bagus 10 menit selesai,” tutur dia.
Selain itu, Tjahjo mengingatkan, agar warga yang belum melakukan perekaman tidak menyalahkan KPU ketika namanya tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT).
“15 juta remaja menginjak ke dewasa itu harus punya E-KTP. Yang ini problem terus tiap tahun,” ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/24/17152831/mendagri-minta-warga-proaktif-datangi-dukcapil-untuk-rekam-e-ktp