Pemilu yang berlangsung di sana dinilai lebih sederhana dan singkat.
“Saya melihat (pemilu Malaysia) sederhana, simpel, memakan waktu pendek, yang harus dipelajari,” ucapnya saat diskusi bersama media yang bertajuk Analisis Pemilu Malaysia dan Pelajaran Untuk Indonesia, di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Dari beberapa hal, kata Alfitra, Indonesia perlu belajar dari sistem pemilu di Malaysia.
“Dukcapilnya (Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil) disana updating tidak ngurus DPT (daftar pemilih tetap), DPS (daftar pemilih sementara) simpel banget,” ucapnya.
“Pemilunya tanggal 9 Mei jam 5 sore sudah close jam 11 malam KPU sudah mengumumkan, besok malamnya Perdana Menteri sudah dilantik,” sambungnya.
Akan tetapi, menurut dia, sistem pemilu Malaysia juga terdapat kelemahan. Ia mengatakan, di Malaysia tidak ada Bawaslu dan DKPP.
Selain itu, ucap Alfitra, demokrasi di Malaysia tidak berjalan dengan baik. Ia mengatakan, regenerasi kepemimpinan di Malaysia mandeg.
“Dari segi demokrasi Indonesia lebih bagus, di sana tidak ada periodisasi kepemimpinan, sementara di Indonesia dibatasi dua periode,” tuturnya.
Mantan perdana menteri Malaysia sekaligus pemimpin oposisi Mahathir Mohamad mencetak kemenangan bersejarah dalam pemilihan umum yang digelar pada Rabu (9/5/2018).
Sejauh ini, koalisi pemerintah Barisan Nasional mencatatkan perolehan sebanyak 79 kursi, sementara Pakatan Harapan memenangkan 113 kursi.
Mahathir (92) mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa selama lebih dari 60 tahun.
Koalisi Barisan Nasional dipimpin oleh petahana Perdana Menteri Nasional Najib Razak, yang juga merupakan mantan anak didik dari Mahathir.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/16/17421751/kemenangan-mahathir-di-malaysia-indonesia-perlu-belajar-sistem-pemilu
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan