Salin Artikel

Fakta Terkini Ledakan Bom di Surabaya sampai Pukul 10.12 WIB

3 Lokasi
Ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja Maria Tak Tercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Waktu ledakan berjeda
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung, ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, yaitu pada sekitar pukul 07.30 WIB. Adapun dua ledakan lain berjeda masing-masing 5 menit setelah ledakan pertama.

Korban
Pada pukul 09.55 WIB, Frans menyebut korban meninggal bertambah menjadi 4 orang dan 33 orang terluka. Sampai saat ini identifikasi masih berlanjut.

Pada pukul 10.11 WIB, Frans menyebut korban meninggal bertambah lagi menjadi 6 orang dan 35 orang terluka. Sampai saat ini identifikasi masih berlanjut. Dua petugas polisi, sebut Frans, diduga ikut menjadi korban meninggal. Korban meninggal 2  orang dari Pantekosta Jalan Arjuno, 1 dari GKI Diponegoro, dan 3 dari Gereja Maria Tak Tercela.

Sebelum informasi terkini itu, informasi yang sempat disebutkan mengenai korban:

  • Gereja Maria Tak Tercela
    Dua orang meninggal, yaitu satu jemaat dan satu lagi diduga pelaku bom.
    13 jemaat terluka.
  • GKI Jalan Diponegoro
    Belum ada informasi karena belum dapat diakses.
  • Gereja Pantekosta Pusat:
    3 dilarikan ke rumah sakit.

Dalam perkembangan berikutnya, masih sebelum informasi terakhir pukul 09.55 WIB juga:
Sempat disebut korban meninggal 3 orang, tanpa rincian. Juga disebut korban luka berjumlah 15, tanpa rincian juga.

Informasi  jumlah korban dan kondisi masing-masing masih terus diperbarui karena lokasi bom sampai saat ini masih ditutup untuk keperluan olah tempat kejadian perkara dan identifikasi.

Keterangan lain
Frans memastikan, jumlah lokasi adalah tiga gereja. Pada awal bertemu media segera setelah ledakan terjadi, lokasi ledakan disebut dua gereja. Sempat beredar pula kabar ledakan terjadi di empat lokasi.

"Saya tegaskan, ada tiga lokasi ledakan, bukan dua seperti di awal keterangan tadi pagi," ujar Frans.

Pelaku, lanjut Frans, belum bisa dipastikan. Semula, salah satu jenazah di Gereja Maria Tak Bercela sempat dinyatakan terduga pelaku.

"Sekarang masih disebut korban semua. Identifikasi masih berlangsung. Belum bisa ditentukan mana pelaku dan sebagainya," ungkap Frans.

Imbauan tak sebar luaskan gambar lokasi bom

Dari Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Muhammad Iqbal meminta masyarakat tak menyebar gambar atau video korban ledakan bom di Surabaya, Jawa Timur.

"Gambar-gambar di media sosial (terkait ledakan), stop (menyebarkannya). Jangan sampai (kita) terperangkap tujuan teroris. Tujuan (para teroris membuat) kita ketakutan semua. Tunjukkan kita tidak takut! Jangan jadi bagian pelaku dengan sebarkan (gambar) teror," ujar Iqbal dalam wawancara Kompas TV.

Iqbal pun meminta masyarakat, terutama warga Surabaya, untuk tetap tenang. Menurut dia, saat ini seluruh aparat keamanan di Surabaya dan Jawa Timur sudah bergerak dalam operasi mempersempit gerak para terduga pelaku pengeboman ini.

Menurut Iqbal, kepolisian sudah mencurigai keterlibatan kelompok tertentu. Saat ini, tegas dia, langkah utama kepolisian adalah mengedepankan faktor pengamanan, lokalisir lokasi, pengalihan lalu lintas, evakuasi korban, dan antisipasi kemungkinan bom lain.

Iqbal mengabarkan pula, Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian segera berangkat ke Surabaya.

"Sesegera mungkin. Untuk memotivasi, briefing juga untuk langkah-langkah selanjutnya. Saya mendampingi," ujar Iqbal.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/13/10152071/fakta-terkini-ledakan-bom-di-surabaya-sampai-pukul-1012-wib

Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke