"Jangan menyebarluaskan video, gambar dan lain-lain yang didapat dari mereka, para teroris," kata Andrea kepada Kompas.com, Rabu (9/5/2018).
Menurut Andrea, jika dokumentasi yang ada terus disebarkan, akan membuat para tahanan teroris merasa sukses dan kuat di hadapan publik.
Ia juga mendesak agar prosedur pemeriksaan dan ruang tahanan untuk para pelaku terorisme harus disikapi secara luar biasa, dengan menjunjung tinggi keamanan dan perlakuan yang maksimal.
"Rutan untuk tahanan teroris dan SOP pemeriksaan teroris harus luar biasa, artinya maximum security dan treatment, karena terorisme kejahatan luar biasa, dan teroris adalah penjahat luar biasa," kata Andrea.
Ia juga berharap operasi dan tindakan Polri untuk mengatasi kerusuhan di Mako Brimob agar mengutamakan keselamatan anggota.
"Kalaupun harus melakukan tindakan represif, maka harus berdasarkan pertimbangan keselamatan anggota," kata Andrea.
Seperti diketahui, sejak Selasa (8/5/2018) malam, terjadi insiden kerusuhan yang terjadi di dalam rumah tahanan yang ada di Mako Brimob. Sejumlah tahanan napi teroris dikabarkan membuat rusuh dan melawan petugas.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/09/13451131/kompolnas-minta-foto-dan-video-rusuh-mako-brimob-tak-disebarkan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan