Menurut CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama, Manara Kompas adalah respons atas tantangan perkembangan media di masa depan.
"Menara Kompas simbol integrasi newsroom," ujar Lilik Oetama, saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Menara Kompas di Jakarta, Kamis (28/4/2018).
Setelah bertahun-tahun memiliki newsroom terpisah, kini kehadiran Menara Kompas bisa mengintegrasikan newsroom Harian Kompas, Kompas.com, Kompas TV, dan Kompas.Id.
Saat ini, newsroom empat media tersebut ada di lantai 5 dan lantai 6 Menara Kompas. Dengan integrasi itu, komunikasi antar-newsroom diharapkan bisa lebih leluasa.
Ke depan, menurut Lilik, integrasi media kian penting di tengah persaingan di bisnis media. Sebab, integrasi media bisa memperkuat penetrasi media itu sendiri.
Menara Kompas berbentuk persegi depalan yang memiliki 29 lantai. Lilik Oetama mengatakan, Menara Kompas menjadi tanda 50 tahun ulang tahun Kompas sebagai media cetak.
Bentuknya yang menyerupai pena merupakan abstraksi alat penting pengungkapan pemikiran manusia.
Selain itu, pena juga menjadi simbol kelanjutan perkembangan Kompas dari media cetak ke media elektronik bersama grup Kompas Gramedia.
Bagian terluar Menara Kompas dilapisi bahan metalik aluminium dengan pola digital acak sebagai abstraksi media elekronik masa kini dan masa depan.
Bagian luar itu menutupi bagian utama gedung. Bentuk ini bak lembaran-lembaran berita yang tertata rapi menutupi pena.
Sementara, di bagian paling bawah, gunungan rumput menjadi simbol bumi Nusantara, tempat Kompas Gramedia berkarya selama 50 tahun.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/26/16014251/ceo-kompas-gramedia-menara-kompas-simbol-integrasi-newsroom