"Kami harapkan, (pembangunan) bandara ini selesai akhir 2019. Insya Allah ini selesai," ujar Presiden Joko Widodo saat meninjau pembangunan bandara, Senin (23/4/2018).
Bandara Jenderal Besar Soedirman terletak di Purbalingga bagian selatan. Bandara itu awalnya adalah Pangkalan Udara TNI AU Wirasaba. Namun, sesuai instruksi presiden awal 2016, statusnya berubah menjadi bandara yang akan melayani penerbangan sipil.
Nama "Jenderal Besar Soedirman" untuk bandara itu sendiri merupakan usul dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga kepada TNI AU. Sebab, Panglima Besar Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga.
Saat ini, bandara yang dibangun di atas tanah seluas 115 hektar itu sedang dalam tahapan land clearing. Landasan pacu akan diubah dari rerumputan menjadi aspal berstandar bandara internasional. Bangunan bergaya joglo sebagai tempat untuk aktivitas administrasi penerbangan juga mulai dibangun.
Menurut rencana, landas pacu akan dibuat sepanjang 2.500 meter x 30 meter. Namun, untuk tahap pertama ini, landas pacu akan dibuat sepanjang 1.600 meter x 30 meter. Dengan luas demikian, bandara mampu melayani pesawat jenis ATR-72.
"Kami harapkan nantinya dengan terminal seluas 3.000 meter persegi akan bisa menampung 300.000 penumpang per tahun," ujar Jokowi.
Peningkatan ekonomi
Jokowi menambahkan, bandara ini diharapkan menjadi penopang aktivitas ekonomi di Provinsi Jawa Tengah bagian barat dan selatan. Sebab, rupanya selama ini belum seluruh daerah di Pulau Jawa terjangkau penerbangan sipil.
Bandara ini diharapkan mampu mendorong perekonomian daerah-daerah di sekitar Purbalingga, yakni Banjarnegara, Kebumen, Purwokerto, Pemalang, Tegal, Brebes, dan Wonosobo.
"Di sini sudah ada kegiatan investasi yang hampir semuanya berorientasi pada ekspor. Salah satunya industri bulu mata yang terbesar karena menampung sampai 66.000 tenaga kerja," ujar Jokowi.
"Apabila ada bandara, investasi-investasi seperti ini akan bisa lebih membesar, mereka bisa ekspansi. Bahkan, kita harapkan (pembangunan bandara) ini bisa memunculkan titik-titik ekonomi baru," lanjutnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menambahkan, salah satu sektor yang akan terdongkrak melalui pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman ini adalah pariwisata. Sebab, ada banyak destinasi wisata yang akan semakin mudah diakses melalui bandara ini.
"Ke Dieng, misalnya, akan semakin mudah. Sebab, dari sini (Purbalingga) ke Wonosobo itu kan lumayan dekat dibandingkan dengan dari kota besar lain yang ada bandaranya. Kemudian, ada Baturaden dan masih banyak lagi," ujar Agus.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/24/10495271/akhir-2019-jawa-tengah-punya-bandara-jenderal-besar-soedirman