Salin Artikel

Jokowi Akui Sulit Pindahkan Warga Asmat di Pedalaman ke Rumah Baru

Pada tahun 2018 ini, targetnya 150 rumah dibangun.

Permukiman baru tersebut dibangun di Kota Agats, ibu kota Kabupaten Asmat.

Namun, Presiden Joko Widodo yang meninjau ke sana, Kamis (12/4/2018) kemarin, mengaku, pemerintah menemui kendala.

Jokowi mengatakan, program tersebut awalnya diperuntukkan bagi masyarakat di 23 distrik di Kabupaten Asmat.

Setelah sejumlah rumah terbangun, ternyata tidak seluruhnya bersedia pindah ke rumah tersebut.

"Memang kesulitannya memindahkan dari distrik-distrik ke tempat-tempat baru seperti ini," ujar Jokowi.

"Sebabnya, karena ada hak ulayat tanah yang tidak bisa mereka tinggalkan. Ini problemnya ada di situ," lanjut dia.

Meski demikian, pemerintah tidak putus asa. Melalui pemerintah daerah, warga distrik yang jauh dari akses fasilitas pendidikan dan kesehatan, diusahakan akan tetap pindah ke rumah baru.

"Di sini lengkap. Air ada, listrik ada, tinggal jembatan mau kita bangun, Agustus 2018 selesai. Jembatan ini supaya mereka enggak usah naik speed boat lagi," ujar Jokowi.

Jokowi berharap, kesadaran dalam hal meningkatkan kualitas hidup muncul dari warga sendiri.

Ketika blusukan ke permukiman baru itu, Jokowi berbincang dengan warga yang bersedia tinggal di sana.

Jokowi juga mengecek isi rumah bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/13/17022531/jokowi-akui-sulit-pindahkan-warga-asmat-di-pedalaman-ke-rumah-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke